Jakarta: Perusahaan Swedia DSruptive Subdermals telah membuat microchip yang dapat dimasukkan di bawah kulit sehingga pengguna dapat membawa paspor Covid-19 mereka di lengan mereka.
Implan tersebut nantinya dapat dibaca oleh perangkat apa pun menggunakan protokol komunikasi jarak dekat (NFC), teknologi yang sama digunakan dalam pembayaran tanpa kontak dan sistem entri tanpa kunci.
Kepala distribusi perusahan tersebut, Hannes Sjoblad menunjukkan cara kerja microchip tersebut. Hanya dengan melambaikan smartphone di atas lengannya, status vaksinasi Covid-19 dirinya langsung terbaca.
Seiring kemunculan varian-varian baru virus korona, vaksinasi Covid-19 menjadi syarat sejumlah aktivitas terutama di tempat umum. Status vaksinasi Covid-19 tersebutlah yang menjadi acuan untuk orang-orang bisa beraktivitas di tempat umum. Di antaranya, melalui aplikasi pada smartphone.
Sjoblad mengklaim dengan teknologi microchip, status vaksinasi Covid-19 tetap bisa dilihat meski ponsel sedang mati. Microchip berada di bawah kulit baik di lengan atau antara ibu jari dengan jari telunjuk. Menurut Sjoblad, prosedur ini akan praktis dan tidak memerlukan aplikasi khusus di ponsel.
Chip ditanamkan dengan suntikan sederhana, menggunakan jarum suntik. Saat diaktifkan oleh alat pembaca, sejumlah kecil data mengalir di antara kedua perangkat melalui gelombang elektromagnetik.
Walau paspor microchip belum siap untuk dipasarkan, pihak terkait menyebut teknologinya aman untuk ditanamkan. AFP Photo/Viken Kantarci Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News