Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya enam orang di Rafah, Gaza selatan, lokasi banyak orang Palestina mengungsi. Total sudah lebih dari 29 yang tewas di seluruh Gaza sejak jeda berakhir.
Sebuah sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan sayap bersenjata kelompok tersebut telah menerima perintah untuk melanjutkan pertempuran dan mempertahankan Jalur Gaza.
Di wilayah Khan Yunis, sekelompok pria mengumandangkan takbir saat bergegas melintasi jalanan sambil mengusung satu jenazah yang dibalut kain kafan.
“Perang sudah mulai lagi, bahkan lebih sengit,” ungkap Anas Abu Dagga, 22, di sebuah rumah sakit di selatan Gaza.
PBB sesalkan kembali terjadinya perang di Gaza
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut dirinya sangat menyesalkan terjadinya kembali perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
“Ini sungguh disesalkan. Saya masih berharap bakal ada lagi jeda kemanusiaan di Gaza. Kembalinya perang ini menunjukkan bagaimana pentingnya membangun jeda kemanusiaan yang sesungguhnya,” ungkap Guterres dalam X.
Hal serupa diutarakan Prancis. “Ini satu berita buruk karena makin menyulitkan untuk mencapai jalan keluarnya. Kita harus segera kembali mewujudkan jeda kemanusiaan,” ujar Menteri Luar Negeri Catherine Colonna.
Robert Mardini selaku Kepala Palang Merah Internasional menyebut perang akan makin memperburuk situasi Gaza. Sementara itu, Qatar, sebagai salah satu mediator, mendesak adanya tindakan segera dari dunia internasional untuk menghentikan kekerasan di Gaza.
“Kami mengutuk segala bentuk serangan yang menyasar ke warga sipil, tindakan hukuman kolektif, dan upaya pengusiran paksa warga Gaza. Kami juga mendesak adanya gencatan senjata secepatnya,” kata Kementerian Luar Negeri Qatar. Dok. Media Indonesia
AFP PHOTO/John MacDougal/Said Khatib/Mahmud Hams Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News