Ilmuwan AS David Julius dan Ardem Patapoutian pada hari Senin, 4 Oktober 2021 waktu setempat, memenangkan Hadiah Nobel Kedokteran 2021, untuk penemuan reseptor suhu dan sentuhan.
Ilmuwan AS David Julius dan Ardem Patapoutian pada hari Senin, 4 Oktober 2021 waktu setempat, memenangkan Hadiah Nobel Kedokteran 2021, untuk penemuan reseptor suhu dan sentuhan.
Penelitian duo ini, yang dilakukan secara independen satu sama lain pada akhir 1990-an dan 2000-an, digunakan untuk mengembangkan perawatan untuk berbagai penyakit dan kondisi, termasuk nyeri kronis.
Penelitian duo ini, yang dilakukan secara independen satu sama lain pada akhir 1990-an dan 2000-an, digunakan untuk mengembangkan perawatan untuk berbagai penyakit dan kondisi, termasuk nyeri kronis.
"Penemuan-penemuan inovatif... oleh para pemenang Hadiah Nobel tahun ini telah memungkinkan kita untuk memahami bagaimana panas, dingin, dan kekuatan mekanik dapat memulai impuls saraf yang memungkinkan kita untuk merasakan dan beradaptasi dengan dunia," kata juri Nobel.
"Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita menerima sensasi ini begitu saja, tetapi bagaimana impuls saraf dimulai sehingga suhu dan tekanan dapat dirasakan? Pertanyaan ini telah dipecahkan oleh peraih Hadiah Nobel tahun ini."
Julius, seorang profesor di University of California di San Francisco dan Patapoutian, seorang profesor di Scripps Research di California, akan berbagi cek Hadiah Nobel sebesar 10 juta kronor Swedia (USD1,1 juta, Rp15,7 miliar).
Julius, seorang profesor di University of California di San Francisco dan Patapoutian, seorang profesor di Scripps Research di California, akan berbagi cek Hadiah Nobel sebesar 10 juta kronor Swedia (USD1,1 juta, Rp15,7 miliar).

Duo AS Memenangi Hadiah Nobel Kedokteran untuk Reseptor Panas dan Sentuhan

05 Oktober 2021 08:53
Jakarta: Ilmuwan AS David Julius dan Ardem Patapoutian pada hari Senin, 4 Oktober 2021 waktu setempat, memenangkan Hadiah Nobel Kedokteran 2021, untuk penemuan reseptor suhu dan sentuhan.

Penelitian duo ini, yang dilakukan secara independen satu sama lain pada akhir 1990-an dan 2000-an, digunakan untuk mengembangkan perawatan untuk berbagai penyakit dan kondisi, termasuk nyeri kronis.

"Penemuan-penemuan inovatif... oleh para pemenang Hadiah Nobel tahun ini telah memungkinkan kita untuk memahami bagaimana panas, dingin, dan kekuatan mekanik dapat memulai impuls saraf yang memungkinkan kita untuk merasakan dan beradaptasi dengan dunia," kata juri Nobel.

"Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita menerima sensasi ini begitu saja, tetapi bagaimana impuls saraf dimulai sehingga suhu dan tekanan dapat dirasakan? Pertanyaan ini telah dipecahkan oleh peraih Hadiah Nobel tahun ini."

Julius, seorang profesor di University of California di San Francisco dan Patapoutian, seorang profesor di Scripps Research di California, akan berbagi cek Hadiah Nobel sebesar 10 juta kronor Swedia (USD1,1 juta, Rp15,7 miliar).

Tahun lalu, penghargaan diberikan kepada tiga ahli virologi untuk penemuan virus Hepatitis C.

Sementara penyerahan penghargaan tahun 2020 di tengah pandemi yang melanda, ini adalah pertama kalinya seluruh proses seleksi berlangsung di bawah bayang-bayang Covid-19.

Nominasi ditutup setiap tahun pada akhir Januari, dan pada waktu itu tahun lalu virus corona baru sebagian besar masih terbatas di Tiongkok.

Musim Nobel berlanjut pada hari Selasa dengan penghargaan untuk fisika dan Rabu dengan kimia, diikuti oleh hadiah yang sangat dinanti untuk sastra pada hari Kamis dan perdamaian pada hari Jumat sebelum hadiah ekonomi berakhir pada hari Senin, 11 Oktober. AFP PHOTO/Jonathan Nackstrand

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional Amerika Serikat pendidikan nobel