Petugas pemadam kebakaran memeriksa kantong berisi migran yang meninggal saat mencoba menyeberangi Selat Inggris, di Boulogne-sur-Mer, Prancis utara pada Selasa, 3 September 2024.
Petugas pemadam kebakaran memeriksa kantong berisi migran yang meninggal saat mencoba menyeberangi Selat Inggris, di Boulogne-sur-Mer, Prancis utara pada Selasa, 3 September 2024.
Setidaknya 12 migran tewas setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik di Boulogne-sur-Mer, Prancis utara, dalam perjalanan menyeberangi Selat Inggris menuju Inggris, Selasa, 3 September 2024.
Setidaknya 12 migran tewas setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik di Boulogne-sur-Mer, Prancis utara, dalam perjalanan menyeberangi Selat Inggris menuju Inggris, Selasa, 3 September 2024.
Seorang pejabat Prancis setempat memberi tahu wartawan bahwa para korban sebagian besar berasal dari Afrika, dan banyak di antaranya berasal dari Eritrea. Darmanin menambahkan bahwa beberapa anak termasuk di antara para korban.
Seorang pejabat Prancis setempat memberi tahu wartawan bahwa para korban sebagian besar berasal dari Afrika, dan banyak di antaranya berasal dari Eritrea. Darmanin menambahkan bahwa beberapa anak termasuk di antara para korban.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menambahkan bahwa operasi penyelamatan besar-besaran sedang dilakukan untuk menemukan dua orang yang masih hilang.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menambahkan bahwa operasi penyelamatan besar-besaran sedang dilakukan untuk menemukan dua orang yang masih hilang.

Tragis! 12 Imigran Tewas dalam Insiden Kapal Terbalik di Selat Inggris

04 September 2024 07:09
Jakarta: Setidaknya 12 migran tewas setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik di Boulogne-sur-Mer, Prancis utara, dalam perjalanan menyeberangi Selat Inggris menuju Inggris, Selasa, 3 September 2024. 

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menambahkan bahwa operasi penyelamatan besar-besaran sedang dilakukan untuk menemukan dua orang yang masih hilang.

Seorang pejabat Prancis setempat memberi tahu wartawan bahwa para korban sebagian besar berasal dari Afrika, dan banyak di antaranya berasal dari Eritrea. Darmanin menambahkan bahwa beberapa anak termasuk di antara para korban.

"Wanita dan pria meninggal akibat para pedagang manusia yang merupakan penjahat sejati," kata Darmanin kepada wartawan.

Menteri Dalam Negeri Inggris Yvette Cooper juga menyebut kematian tersebut sebagai insiden yang mengerikan dan sangat tragis dan mengatakan bahwa upaya untuk membongkar geng penyelundup yang berbahaya dan kriminal serta untuk memperkuat keamanan perbatasan adalah vital dan harus segera dilakukan.

Penanganan imigrasi ilegal telah menjadi prioritas bagi pemerintah Inggris dan Prancis. Lebih dari 2.000 orang telah tiba di Inggris dengan perahu kecil selama tujuh hari terakhir, menurut data pemerintah Inggris. Minggu lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer berjanji untuk bekerja sama lebih erat guna membongkar rute penyelundupan migran. AFP PHOTO/Denis Charlet/Bernard Barron

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional imigran gelap Kapal tenggelam Prancis