Jakarta: Agresi Israel ke Jalur Gaza sudah berlangsung selama lebih dari 100 hari. Korban jiwa pun kini sudah lebih dari 24 ribu orang.
Tak cuma nyawa warga sipil, agresi itu merusak situs bersejarah yang ada di Gaza. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 200 situs bersejarah di Gaza yang rusak atau hancur, salah satunya Masjid Omari.
Masjid terbesar dan tertua di Gaza tersebut hancur menjadi puing-puing akibat pemboman Israel.
Masjid Al-Hassaina, juga di Kota Gaza, juga hancur terkena serangan udara Israel pada awal Desember 2023.
Israel juga menghancurkan Hammam al-Samara, pemandian gaya Turki terakhir di wilayah tersebut, tempat warga Gaza mandi selama lebih dari 1.000 tahun.
Hamas mengatakan tiga gereja juga telah dihancurkan, termasuk Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius yang berusia 1.000 tahun, yang merupakan gereja tertua yang masih aktif di wilayah tersebut.
Kota ini terletak di jantung distrik bersejarah Gaza Lama, dan terkena serangan pada akhir Oktober.
Warisan arsitektur Gaza telah rusak akibat perang sebelumnya antara Israel dan Hamas, yang menguasai wilayah sempit tersebut sejak 2007.
Israel sendiri telah berulang kali menuduh Hamas menggunakan masjid, sekolah, dan infrastruktur sipil lainnya untuk melindungi para pejuangnya.
UNESCO mengatakan pihaknya sangat prihatin dan menekankan bahwa kekayaan budaya adalah infrastruktur sipil, dan oleh karena itu tidak boleh dijadikan sasaran atau digunakan untuk tujuan militer. AFP PHOTO/Mohammed Abed Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News