Tegucigalpa: Sekitar 9.000 imigran asal Honduras telah menyeberang ke Guatemala untuk membentuk sebuah karavan baru dalam upaya mencapai perbatasan Amerika Serikat pada Sabtu, 16 Januari. Mereka berharap dapat diizinkan masuk ke AS, yang sebentar lagi akan dipimpin presiden baru, Joe Biden.
Presiden Guatemala Alejandro Giammattei telah megeluarkan sebuah pernyataan yang meminta otoritas Honduras "mencegah kepergian para warganya."
Para imigran Honduras telah melewati sekitar 2.000 polisi dan prajurit di area perbatasan Guatemala sejak Jumat dan Sabtu kemarin. Sebagian besar dari menyeberang tanpa memperlihatkan hasil negatif tes virus korona (covid-19) sebagaimana diwajibkan pemerintah Guatemala.
Mencegah kedatangan gelombang imigran, Meksiko menyiagakan ribuan personel Garda Nasional dan agen keimigrasian di area perbatasan. Biasanya warga dari sejumlah negara di Amerika Tengah memasuki Meksiko untuk mencapai perbatasan AS.
Pada Jumat malam, dua grup beranggotakan lebih dari 3.000 imigran Honduras memaksa masuk ke Guatemala tanpa memperlihatkan dokumen identitas dan hasil tes covid-19. Banyak dari mereka berasal dari kota San Pedro Sula.
Grup ketiga imigran asal Honduras dikabarkan telah memasuki Guatemala pada Minggu ini.
Sementara itu, Biden dikabarkan hendak memprioritaskan pembukaan akses status kewarganegaraan bagi 11 juta imigran tak berdokumen di AS. Menurut beberapa sumber, Biden akan mengumumkan legislasi keimigrasian tersebut di hari pertamanya sebagai presiden usai resmi dilantik pada 20 Januari mendatang. AFP Photo/Johan Ordonez Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News