Beijing: Beijing dilanda badai pasir terbesar dalam satu dekade yang berasal dari Mongolia pada Senin, 15 Maret 2021, pagi.
Bencana itu menyebabkan jarak pandang di sebagian besar ibu kota Tiongkok menjadi kurang dari 1.000 meter. Indikator kualitas udara PM10 mendekati 10.000 mikrogram per meter kubik di pusat kota.
"Ini adalah cuaca badai pasir paling hebat yang pernah dialami negara kami dalam 10 tahun, serta meliputi wilayah terluas," tulis Pusat Meteorologi Nasional dalam sebuah unggahan di situsnya.
Pada Senin, 15 Maret, Observatorium Meteorologi Beijing memperingatkan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan sesuai kondisi bahaya. Peringatan kuning untuk badai pasir dikeluarkan pada 7.25 pagi di Beijing. Artinya, masyarakat diimbau untuk menghentikan aktivitas di luar ruangan dan menggunakan masker pelindung.
Pusat Meteorologi Observatorium menyebutnya sebagai fenomena cuaca pasir debu paling buruk dan diperkirakan menyapu wilayah terluas di Tiongkok dalam 10 tahun terakhir.
Gelombang badai pasir ini merupakan akibat dari gabungan efek udara dingin dan siklon dari Mongolia. Secara bertahap badai bergerak ke selatan dengan aliran udara dan mulai memengaruhi Beijing dari utara ke selatan mulai dari jam 3 pagi, menurut Pusat Pemantauan Ekologi dan Lingkungan Kota Beijing. AFP Photo/Nicolas Asfouri/Noel Celis/Leo Ramirez/Wang Zhao Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News