Jakarta: Peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai Rabu, 12 Oktober 2022, bertemu dengan para korban banjir muson yang menghancurkan Pakistan. Ini merupakan kunjungan kedua Malala ke negara asalnya sejak ditembak Taliban satu dekade lalu.
Bencana banjir musim panas ini membuat sepertiga wilayah Pakistan terendam air, menelantarkan delapan juta orang, dan menyebabkan setidaknya kerugian senilai USD28 miliar.
Yousafzai mengunjungi kamp-kamp di pedesaan provinsi Sindh di mana dia bertemu keluarga yang telah meninggalkan desa mereka yang terendam banjir.
"Skala kehancuran sangat mencengangkan dan dampak psikososial dan ekonomi pada kehidupan orang-orang, terutama perempuan dan anak perempuan tidak dapat dilebih-lebihkan," kata Yousafzai dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh organisasinya, Malala Fund.
"Para pemimpin dunia harus meningkatkan, mempercepat rencana tanggapan mereka dan memobilisasi dana yang dibutuhkan untuk membantu Pakistan membangun kembali dan mendukung populasi yang terkena dampak," tambahnya.
Akibat banjir, lebih dari tiga juta anak juga mengalami gangguan pendidikan sementara ribuan sekolah rusak.
Pihak berwenang juga bekerja keras untuk memerangi krisis penyakit malaria, demam berdarah, dan kekurangan gizi yang terjadi di antara para korban banjir yang tinggal di ribuan kamp darurat di seluruh negeri. AFP PHOTO/Chief Minister House Office of Sindh Province Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News