Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan selama melakukan pertemuan  di resor Laut Hitam Sochi pada Rabu, 29 September 2021 waktu setempat.
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan selama melakukan pertemuan di resor Laut Hitam Sochi pada Rabu, 29 September 2021 waktu setempat.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas pendalaman kerja sama industri pertahanan.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas pendalaman kerja sama industri pertahanan. "Kami memiliki kesempatan untuk mendiskusikan langkah apa yang bisa kami ambil pada mesin pesawat, pesawat tempur," kata Erdogan kepada wartawan sekembalinya ke Turki.
“Area lain di mana kita dapat mengambil beberapa langkah bersama adalah membangun kapal. Insya Allah kita akan mengambil langkah bersama bahkan di kapal selam,” tambahnya.
“Area lain di mana kita dapat mengambil beberapa langkah bersama adalah membangun kapal. Insya Allah kita akan mengambil langkah bersama bahkan di kapal selam,” tambahnya.


Erdogan juga menegaskan kembali komitmen Turki terhadap pembelian sistem pertahanan udara S-400, sembari meminta AS untuk memberikan pesawat yang dipesan Turki atau mengembalikan pembayarannya senilai USD1,4 miliar.
Erdogan juga menegaskan kembali komitmen Turki terhadap pembelian sistem pertahanan udara S-400, sembari meminta AS untuk memberikan pesawat yang dipesan Turki atau mengembalikan pembayarannya senilai USD1,4 miliar.

Erdogan juga mengatakan dia mengusulkan agar Turki dan Rusia dapat bekerja sama dalam membangun dua pembangkit listrik tenaga nuklir lagi, di mana pihak Rusia setuju untuk bekerja sama.
Erdogan juga mengatakan dia mengusulkan agar Turki dan Rusia dapat bekerja sama dalam membangun dua pembangkit listrik tenaga nuklir lagi, di mana pihak Rusia setuju untuk bekerja sama.
Pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Turki sedang dibangun oleh perusahaan energi nuklir negara Rosatom Rusia di pantai selatan negara itu dan diharapkan akan online untuk seratus tahun Turki sebagai republik pasca-Utsmaniyah pada tahun 2023.
Pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Turki sedang dibangun oleh perusahaan energi nuklir negara Rosatom Rusia di pantai selatan negara itu dan diharapkan akan online untuk seratus tahun Turki sebagai republik pasca-Utsmaniyah pada tahun 2023.

Ini Isi Pembicaraan Erdogan dengan Putin

01 Oktober 2021 09:55
Jakarta: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membahas pendalaman kerja sama industri pertahanan dengan Rusia selama pembicaraan bersama rekannya Vladimir Putin minggu ini.

Erdogan dan Putin mengadakan pembicaraan tatap muka pertama mereka dalam 18 bulan di resor Laut Hitam Sochi pada Rabu, 29 September 2021, dengan konflik Suriah menjadi agenda utama mereka.

"Kami memiliki kesempatan untuk mendiskusikan langkah apa yang bisa kami ambil pada mesin pesawat, pesawat tempur," kata pemimpin Turki itu kepada wartawan sekembalinya ke Turki.

“Area lain di mana kita dapat mengambil beberapa langkah bersama adalah membangun kapal. Insya Allah kita akan mengambil langkah bersama bahkan di kapal selam,” tambahnya.

Erdogan menegaskan kembali komitmen Turki terhadap pembelian sistem pertahanan udara S-400, sembari meminta AS untuk memberikan pesawat yang dipesan Turki atau mengembalikan pembayarannya senilai $1,4 miliar.

Hubungan antara Turki dan AS tegang, dan Erdogan mengakui pekan lalu bahwa hubungan pribadinya dengan Presiden AS Joe Biden tidak dimulai dengan baik.

Erdogan juga mengatakan dia mengusulkan agar Turki dan Rusia dapat bekerja sama dalam membangun dua pembangkit listrik tenaga nuklir lagi, di mana pihak Rusia setuju untuk bekerja sama.

Pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Turki sedang dibangun oleh perusahaan energi nuklir negara Rosatom Rusia di pantai selatan negara itu dan diharapkan akan online untuk seratus tahun Turki sebagai republik pasca-Utsmaniyah pada tahun 2023.

Terlepas dari kata-kata hangat Erdogan, hubungan antara Turki dan Rusia rumit, dengan kedua negara berada di pihak yang berlawanan dalam konflik seperti Libya dan Suriah.

Erdogan hanya memberikan komentar samar-samar pada pembicaraan kedua pria itu tentang barat laut Suriah di mana pasukan rezim dan Moskow telah meningkatkan serangan udara dalam beberapa pekan terakhir.

 “Kami fokus pada kebutuhan untuk mengambil langkah bersama dalam masalah ini,” kata Erdogan. AFP PHOTO/TURKISH PRESIDENTIAL PRESS SERVICE/Mustafa Kanaci/Vladimir Smirnov

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional turki vladimir putin rusia Recep Tayyip Erdogan