Jakarta: Setelah menuai kontroversi, sebuah kebun binatang Pakistan akhirnya membatalkan rencana untuk melelang 12 singa peliharaan mereka, sembari mengatakan akan membuat kandang baru untuk kucing besar tersebut.
Pelelangan yang direncanakan pada hari Kamis, 11 Agustus 2022, telah menarik kecaman dari WWF, yang mendesak pihak berwenang di Kebun Binatang Safari Lahore untuk menggantinya dengan fasilitas satwa liar pemerintah lainnya.
"Alasan utama di balik pelelangan adalah kurangnya ruang," kata wakil direktur Tanvir Ahmed Janjua kepada AFP, seraya menambahkan para pejabat telah memutuskan untuk mempercepat pekerjaan membangun dua kandang baru.
"Sekarang masalah ini harus segera diselesaikan, lelang tidak perlu dilakukan," ujarnya.
Dengan luas lebih dari 200 hektar, Kebun Binatang Safari Lahore dianggap sebagai salah satu yang terbaik di negara ini -- di mana kebun binatang dikenal mengabaikan kesejahteraan hewan.
Kebun binatang tersbeut saat ini menjadi rumah bagi 29 singa, enam harimau, dan dua jaguar.
Pejabat kebun binatang telah menetapkan cadangan 150.000 rupee Pakistan (USD700) per kucing - kira-kira harga yang sama dengan seekor sapi - tetapi berharap masing-masing akan terjual sekitar dua juta rupee di pelelangan.
Memiliki singa, harimau, dan satwa liar eksotis lainnya sebagai hewan peliharaan tidak jarang terjadi di Pakistan, dan dipandang sebagai simbol status.
Biasanya pemilik kaya memposting gambar dan klip video kucing besar mereka di media sosial, dan menyewakannya sebagai alat peraga untuk film dan pemotretan.
Janjua membantah oposisi dari aktivis hak-hak binatang telah menyebabkan keputusan untuk membatalkan lelang.
“Jika singa berkembang biak lebih banyak, dan kami melihat kami kehabisan ruang sekali lagi, maka kami dapat dengan mudah mengadakan lelang lagi,” katanya. (AFP PHOTO/Arif Ali Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News