Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi pengiriman 250 peluncur rudal balistik taktis baru ke pasukan garis depan, di Pyongyang. Rudal-rudal tersebut menurut Seoul dapat digunakan untuk mengancam Korea Selatan.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi pengiriman 250 peluncur rudal balistik taktis baru ke pasukan garis depan, di Pyongyang. Rudal-rudal tersebut menurut Seoul dapat digunakan untuk mengancam Korea Selatan.
Peluncur tersebut telah dijelaskan oleh media pemerintah sebagai senjata serangan taktis modern yang dirancang sendiri oleh Kim dan siap untuk ditransfer ke unit Tentara Rakyat Korea di perbatasan dengan Selatan.
Peluncur tersebut telah dijelaskan oleh media pemerintah sebagai senjata serangan taktis modern yang dirancang sendiri oleh Kim dan siap untuk ditransfer ke unit Tentara Rakyat Korea di perbatasan dengan Selatan.
Foto-foto yang dirilis oleh KCNA menunjukkan deretan peluncur berjejer di samping spanduk merah yang menyerukan kemenangan, di bawah lampu sorot pada acara yang diadakan pada malam hari dan dihadiri oleh Kim.
Foto-foto yang dirilis oleh KCNA menunjukkan deretan peluncur berjejer di samping spanduk merah yang menyerukan kemenangan, di bawah lampu sorot pada acara yang diadakan pada malam hari dan dihadiri oleh Kim.
Dalam pidatonya, Kim menyalahkan Amerika Serikat karena menciptakan blok militer berbasis nuklir yang memaksa negaranya untuk lebih memperkuat kemampuan militer.
Dalam pidatonya, Kim menyalahkan Amerika Serikat karena menciptakan blok militer berbasis nuklir yang memaksa negaranya untuk lebih memperkuat kemampuan militer.

Potret Kim Jong Un Awasi Pengiriman 250 Peluncur Rudal Balistik Taktis Baru

06 Agustus 2024 10:09
Jakarta: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi pengiriman 250 peluncur rudal balistik taktis baru ke pasukan garis depan, di Pyongyang. Rudal-rudal tersebut menurut Seoul dapat digunakan untuk mengancam Korea Selatan.

Peluncur tersebut telah dijelaskan oleh media pemerintah sebagai senjata serangan taktis modern yang dirancang sendiri oleh Kim Jong Un dan siap untuk ditransfer ke unit Tentara Rakyat Korea di perbatasan dengan Selatan.

Korea Utara mengatakan telah menguji coba rudal balistik taktis baru bulan lalu.

"Kami yakin (peluncur rudal) dimaksudkan untuk digunakan dalam berbagai cara, seperti untuk menyerang atau mengancam Korea Selatan," kata Lee Sung-joon, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, pada jumpa pers, dengan mencatat penempatan di dekat perbatasan berarti jangkauannya tidak jauh.

Foto-foto yang dirilis oleh KCNA menunjukkan deretan peluncur berjejer di samping spanduk merah yang menyerukan kemenangan, di bawah lampu sorot pada acara yang diadakan pada malam hari dan dihadiri oleh Kim.

Dalam pidatonya, Kim menyalahkan Amerika Serikat karena menciptakan blok militer berbasis nuklir yang memaksa negaranya untuk lebih memperkuat kemampuan militer.

Seorang juru bicara kementerian penyatuan Seoul yang menangani urusan antar-Korea mengatakan program nuklir dan rudal ilegal Korea Utara merupakan ancaman utama bagi perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea.

Cha Du Hyeogn, seorang peneliti utama di Asan Institute for Policy Studies, mengatakan bahwa Pyongyang ingin menunjukkan bahwa mereka memiliki kapasitas untuk menyerang tetangganya.

"Korea Selatan berbicara tentang komitmen pencegahan nuklir AS yang diperluas atau sistem pencegahan tiga cabangnya dan Korea Utara menunjukkan bahwa mereka berusaha memiliki kemampuan untuk menyerang yang tidak dapat dikelola oleh (sistem) semacam itu," kata Cha.

Retorika Korea Utara yang semakin keras juga kemungkinan ditujukan pada pemilihan presiden AS, kata Cha, yang berpotensi mempersiapkan landasan bagi negosiasi jika mantan Presiden AS Donald Trump menang. AFP PHOTO/KCNA via KNS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional Kim Jong-un korea utara Rudal Balistik Korea Utara