Jakarta: Hujan yang tak henti-hentinya mengguyur wilayah utara Filipina memicu banjir di Manila dan tanah longsor di wilayah pegunungan, ketika Topan Gaemi memperparah musim hujan musiman. Sedikitnya 13 orang tewas akibat berbagai bencana di negara tersebut.
Gaemi tidak mendarat di kepulauan tersebut tetapi meningkatkan curah hujan musiman. Hujan memicu belasan tanah longsor dan banjir selama lima hari, menewaskan sedikitnya delapan orang dan membuat 600.000 orang mengungsi, termasuk 35.000 orang yang mengungsi ke tempat penampungan darurat.
Longsor mengubur sebuah gubuk di wilayah pedesaan di kota pegunungan Agoncillo, Provinsi Batangas, Selasa, 23 Juli. Jenazah seorang wanita hamil dan tiga anak berusia 9 hingga 15 tahun, digali di tempat tersebut pada Rabu pagi.
Sementara seorang penjual bubur tertimpa pohon tumbang di wilayah lain Kota Batangas pada Selasa malam, sehingga menambah jumlah korban jiwa di negara tersebut menjadi 13 orang.
Di wilayah padat penduduk di sekitar ibu kota Filipina, pekerjaan pemerintah dan kelas-kelas sekolah ditangguhkan setelah hujan terus-menerus membanjiri banyak wilayah dalam semalam, membuat mobil terjebak dalam air banjir yang meningkat dan membuat orang-orang terlantar di rumah mereka.
Warga yang keluar dari rumah mereka mengarungi banjir setinggi lutut dan dada. Beberapa di antara mereka menggunakan perahu rakitan dan mengayuh di samping mobil, truk, dan SUV.
Di kota Marikina di pinggiran timur wilayah Manila, hujan lebat yang terus berlanjut membuat sungai besar meluap, menyebabkan banyak warga mengungsi ke tempat yang aman. Arus kuat menyapu kontainer kargo baja, lemari es, perabot rumah tangga, dan batang pohon.
Beberapa warga menelepon stasiun radio dan meminta untuk diselamatkan oleh pihak berwenang dari atap atau lantai atas rumah mereka di tengah meningkatnya air banjir.
Walikota Jeannie Sandoval dari Malabon, sebuah kota rawan banjir di bagian utara wilayah ibu kota, meyakinkan seorang ibu yang khawatir bahwa perahu dan truk penyelamat telah bergegas sepanjang hari untuk membantu warga yang terjebak seperti dia. AFP PHOTO/Tej Aljibe Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News