Kepolisian antihuru-hara di Melbourne, Australia, menggunakan semprotan merica, tongkat dan granat bola karet untuk membubarkan para demonstran yang memprotes pembatasan virus korona (Covid-19) dan aturan wajib vaksin bagi pekerja konstruksi.
Kepolisian antihuru-hara di Melbourne, Australia, menggunakan semprotan merica, tongkat dan granat bola karet untuk membubarkan para demonstran yang memprotes pembatasan virus korona (Covid-19) dan aturan wajib vaksin bagi pekerja konstruksi.
Unjuk rasa ini berujung ricuh dengan puluhan orang ditangkap.
Unjuk rasa ini berujung ricuh dengan puluhan orang ditangkap.
Lebih dari 2.000 demonstran melanggar perintah tetap di rumah untuk mengikuti aksi protes yang digelar di pusat kota Melbourne yang sedang berada di bawah lockdown Covid-19.
Lebih dari 2.000 demonstran melanggar perintah tetap di rumah untuk mengikuti aksi protes yang digelar di pusat kota Melbourne yang sedang berada di bawah lockdown Covid-19.
Unjuk rasa seperti ini merupakan yang kedua digelar sejak otoritas setempat menutup lokasi-lokasi proyek konstruksi selama dua pekan, karena pergerakan para pekerja konstruksi dianggap turut menyebarkan korona. Beberapa klaster penularan korona terdeteksi ke beberapa lokasi proyek konstruksi setempat.
Unjuk rasa seperti ini merupakan yang kedua digelar sejak otoritas setempat menutup lokasi-lokasi proyek konstruksi selama dua pekan, karena pergerakan para pekerja konstruksi dianggap turut menyebarkan korona. Beberapa klaster penularan korona terdeteksi ke beberapa lokasi proyek konstruksi setempat.
Dalam unjuk rasa yang berlangsung selama delapan jam ini, para demonstran mengabaikan seruan polisi untuk membubarkan diri. Demonstran dilaporkan merusak properti, memblokir salah satu ruas jalanan yang sibuk. Lebih dari 60 orang ditangkap dalam aksi protes ini.
Dalam unjuk rasa yang berlangsung selama delapan jam ini, para demonstran mengabaikan seruan polisi untuk membubarkan diri. Demonstran dilaporkan merusak properti, memblokir salah satu ruas jalanan yang sibuk. Lebih dari 60 orang ditangkap dalam aksi protes ini.
Batu, botol dan suar dilemparkan ke arah polisi yang mengawal jalannya aksi. Tayangan televisi lokal dan video yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa demonstran menyerang mobil polisi.
Batu, botol dan suar dilemparkan ke arah polisi yang mengawal jalannya aksi. Tayangan televisi lokal dan video yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa demonstran menyerang mobil polisi.

Demo Anti-Lockdown di Melbourne Kembali Ricuh, Puluhan Orang Ditangkap

21 September 2021 21:22
Melbourne: Kepolisian antihuru-hara di Melbourne, Australia, menggunakan semprotan merica, tongkat dan granat bola karet untuk membubarkan para demonstran yang memprotes pembatasan virus korona (Covid-19) dan aturan wajib vaksin bagi pekerja konstruksi. Unjuk rasa ini berujung ricuh dengan puluhan orang ditangkap.

Dilansir AFP, Selasa, 21 September 2021, lebih dari 2.000 demonstran melanggar perintah tetap di rumah untuk mengikuti aksi protes yang digelar di pusat kota Melbourne yang sedang berada di bawah lockdown Covid-19.

Unjuk rasa seperti ini merupakan yang kedua digelar sejak otoritas setempat menutup lokasi-lokasi proyek konstruksi selama dua pekan, karena pergerakan para pekerja konstruksi dianggap turut menyebarkan korona. Beberapa klaster penularan korona terdeteksi ke beberapa lokasi proyek konstruksi setempat.

Selain menutup sementara lokasi proyek, otoritas Melbourne juga mewajibkan vaksinasi Covid-19 untuk para pekerja konstruksi.

Dalam unjuk rasa yang berlangsung selama delapan jam ini, para demonstran mengabaikan seruan polisi untuk membubarkan diri. Demonstran dilaporkan merusak properti, memblokir salah satu ruas jalanan yang sibuk. Lebih dari 60 orang ditangkap dalam aksi protes ini.

Batu, botol dan suar dilemparkan ke arah polisi yang mengawal jalannya aksi. Tayangan televisi lokal dan video yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa demonstran menyerang mobil polisi.

Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.

AFP Photo/STR/William West/Con Chronis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(KHL)

Internasional Australia covid-19 pandemi covid-19