Beirut: Kelompok perlawanan di Lebanon, Hizbullah, pada Jumat malam, 20 September 2024, mengonfirmasi bahwa komandan militer utamanya, Ibrahim Aqil, tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran Beirut selatan.
Aqil ternyata merupakan buronan AS sudah sejak lama. Kepalanya dihargai sebesar USD7 juta (sekitar Rp106 miliar). Aqil merupakan orang kedua dalam komando angkatan bersenjata Radwan milik Hizbullah setelah Fuad Shukr.
Hizbullah menyatakan berduka atas kematian Aqil, yang mereka sebut sebagai salah satu pemimpin utama, yang menjadi syuhada di jalan menuju Yerusalem --mengacu pada dukungan Hizbullah bagi Palestina dalam menghadapi serangan Israel di Jalur Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan udara itu menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 66 lainnya, sementara sembilan lainnya berada dalam kondisi kritis.
Media resmi pemerintah Lebanon, Kantor Berita Nasional, melaporkan bahwa serangan itu menghantam sebuah apartemen di sebuah bangunan tempat tinggal di daerah Jamous.
Tentara Israel mengonfirmasi bahwa mereka membunuh Aqil serta komandan senior Pasukan Radwan elite kelompok itu.
Serangan itu merupakan yang ketiga kalinya dilancarkan Israel di pinggiran selatan sejak gelombang kekerasan, yang sedang berlangsung, mulai muncul hampir setahun yang lalu.
Serangan sebelumnya yang menggemparkan termasuk pembunuhan wakil kepala biro politik Hamas Saleh al-Arouri pada 2 Januari dan pembunuhan pemimpin terkemuka Hizbullah Fouad Shukr pada 30 Juli. Dok. Antara
Foto: AFP PHOTO/Hezbollah Military Media Office/US State Department Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News