Jakarta: Petugas medis Suriah pada Selasa, 7 Maret 2023 meluncurkan kampanye vaksinasi kolera pertama di barat laut yang dikuasai pemberontak sejak wabah mematikan dimulai tahun lalu, di tengah meningkatnya kekhawatiran penularan setelah gempa dahsyat bulan lalu.
Petugas kesehatan berjalan dari pintu ke pintu untuk menyuntik orang di rumah dan kamp pengungsian di wilayah Idlib, benteng pemberontak utama terakhir di negara yang dilanda perang itu, kata seorang koresponden AFP.
Wabah kolera pertama Suriah sejak 2009 telah menewaskan sedikitnya 26 orang di daerah-daerah di luar kendali rezim Suriah sejak September, menurut pejabat kesehatan Idlib Zuhair Karrat.
Otoritas setempat telah mencatat 565 kasus penyakit yang sangat mematikan itu, tambah Karrat. Di seluruh Suriah sekitar 85.000 kasus yang dicurigai telah dicatat, menurut PBB.
"Kampanye vaksinasi, yang mengandalkan pasokan PBB dan telah direncanakan sebelum gempa 6 Februari, dimulai Selasa dan akan berlangsung selama 10 hari kerja," kata pejabat kesehatan Idlib lainnya, Rifaat al-Farhat.
Para pejabat mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya menargetkan "daerah berisiko tinggi" di dekat perbatasan dengan Turki yang terkena dampak gempa yang parah.
PBB mengirim 1,7 juta vaksin kolera ke barat laut Suriah pada Januari untuk persiapan kampanye inokulasi.
Kolera umumnya tertular dari makanan atau air yang terkontaminasi, dan menyebabkan diare dan muntah.
Penyakit ini dapat menyebar di daerah pemukiman yang tidak memiliki saluran air limbah dan air minum yang layak.
Bahkan sebelum gempa, hampir dua pertiga instalasi pengolahan air Suriah, setengah dari stasiun pompa dan sepertiga menara air telah dirusak oleh perang selama hampir 12 tahun, kata PBB.
Kolera dapat membunuh dalam beberapa jam jika tidak diobati, menurut PBB, tetapi banyak dari mereka yang terinfeksi tidak memiliki gejala atau gejala ringan. AFP PHOTO/Omar Haj Kadour Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News