Jakarta: Terakhir kali Hind Rajab yang berusia enam tahun terdengar kabarnya saat berada di antara kerabatnya yang telah meninggal dan terjebak di dalam mobil keluarga, setelah diserang Israel di Kota Gaza yang dilanda perang.
Hind berangkat dari rumahnya di Kota Gaza untuk mencari tempat perlindungan pada hari itu bersama paman, bibi, dan lima sepupunya.
“Dia ketakutan, panik, dan terluka di punggung, tangan, dan kakinya,” kata kakeknya, Baha Hamada, salah satu orang terakhir yang berbicara dengan gadis itu lewat sambungan telepon.
“Dia terus meminta saya untuk datang dan menjemputnya,” tambah Hamada sembari menangis tak terkendali saat mengingat panggilan yang menyayat hati itu.
Hind bersama saudara laki-laki Hamada, Bashar, saudara ipar perempuannya, dan anak-anak lainnya di dalam mobil ketika mereka berusaha melarikan diri dari pasukan Israel yang mendekat di wilayah Tel al-Hawa Kota Gaza seminggu yang lalu. Namun, kata Hamada, mereka berakhir di jalur tank Israel dan ditembaki.
Dia mengatakan dia awalnya bisa menghubungi putri Bashar, Layan, yang mengatakan kepadanya bahwa orangtuanya dan tiga saudara laki-lakinya terbunuh, dan bahwa dia dan Hind masih hidup.
“Kami mencoba menenangkannya dan mengatakan kepadanya bahwa kami akan memanggil ambulans,” kata pria berusia 58 tahun itu.
Namun ketika tim penyelamat dari Bulan Sabit Merah Palestina berbicara dengan Layan yang berusia 15 tahun melalui telepon, mereka mengatakan bahwa panggilan mereka terputus karena suara tembakan. Baik Hamada maupun organisasinya mengatakan Layan tewas dalam penembakan itu. AFP PHOTO Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News