Polisi menembakkan gas air mata pada hari Sabtu, 11 November 2023 untuk membubarkan pendukung oposisi Madagaskar dan menahan 11 orang menjelang pemilihan presiden pada 16 November 2023.
Polisi menembakkan gas air mata pada hari Sabtu, 11 November 2023 untuk membubarkan pendukung oposisi Madagaskar dan menahan 11 orang menjelang pemilihan presiden pada 16 November 2023.
Beberapa ratus orang, sebagian besar kaum muda, berkumpul di pusat ibu kota Antananarivo untuk memprotes apa yang oleh pihak oposisi disebut sebagai 'kudeta institusional' yang menguntungkan presiden yang sedang menjabat.
Beberapa ratus orang, sebagian besar kaum muda, berkumpul di pusat ibu kota Antananarivo untuk memprotes apa yang oleh pihak oposisi disebut sebagai 'kudeta institusional' yang menguntungkan presiden yang sedang menjabat.
Wartawan AFP mengatakan mereka memasang barikade, membakar beberapa ban dan melemparkan batu ke arah polisi anti huru-hara yang membawa perisai.
Wartawan AFP mengatakan mereka memasang barikade, membakar beberapa ban dan melemparkan batu ke arah polisi anti huru-hara yang membawa perisai.
Prefek polisi Angelo Ravelonarivo mengatakan pada konferensi pers bahwa 11 orang telah ditahan.
Prefek polisi Angelo Ravelonarivo mengatakan pada konferensi pers bahwa 11 orang telah ditahan.
Palang Merah mengatakan belasan orang dirawat karena luka ringan.
Palang Merah mengatakan belasan orang dirawat karena luka ringan.

Polisi Madagaskar Bubarkan Protes Oposisi Baru

12 November 2023 12:09
Jakarta: Polisi menembakkan gas air mata pada hari Sabtu, 11 November 2023 untuk membubarkan pendukung oposisi Madagaskar dan menahan 11 orang menjelang pemilihan presiden pada 16 November 2023.

Beberapa ratus orang, sebagian besar kaum muda, berkumpul di pusat ibu kota Antananarivo untuk memprotes apa yang oleh pihak oposisi disebut sebagai 'kudeta institusional' yang menguntungkan presiden yang sedang menjabat.

Wartawan AFP mengatakan mereka memasang barikade, membakar beberapa ban dan melemparkan batu ke arah polisi anti huru-hara yang membawa perisai.

Prefek polisi Angelo Ravelonarivo mengatakan pada konferensi pers bahwa 11 orang telah ditahan.

Palang Merah mengatakan belasan orang dirawat karena luka ringan.

Negara kepulauan di Samudera Hindia itu selama berminggu-minggu diguncang oleh pertarungan sengit antara Presiden Andry Rajoelina, yang mencalonkan diri kembali, dan beberapa pemimpin oposisi.

Sebelas dari 13 kandidat oposisi hampir setiap hari memimpin unjuk rasa tanpa izin di Antananarivo, selama lebih dari sebulan.

“Saya berjuang melawan pemerintah yang tidak kompeten agar hukum dihormati di Madagaskar,” kata seorang pengunjuk rasa muda yang tidak mau disebutkan namanya.

"Tidak ada seorang pun yang kebal hukum, tidak seorang pun," katanya.

“Kami berjuang untuk perubahan,” kata demonstran lainnya.

Ketua majelis rendah parlemen pada hari Kamis menyerukan agar pemilu ditunda, dengan alasan bahwa situasi saat ini di negara tersebut tidak memungkinkan terjadinya pemungutan suara yang bebas dan kredibel.

Juru bicara Presiden Rajoelina menyebut permintaan tersebut sebagai 'ide yang tidak masuk akal'.

Uni Eropa, Amerika Serikat dan anggota komunitas internasional lainnya pekan ini menyatakan keprihatinan mendalam menyusul insiden kekerasan yang terjadi beberapa hari terakhir.

Para pemilih di Madagaskar pada awalnya dijadwalkan untuk pergi ke tempat pemungutan suara pada tanggal 9 November, namun pengadilan tinggi pada bulan Oktober memerintahkan agar pemilu ditunda setelah seorang calon presiden terluka dalam demonstrasi.

Tanggal kemungkinan pemungutan suara putaran kedua pada 20 Desember tidak diubah. AFP PHOTO/Mamyrael

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

Internasional polisi Madagaskar demo massa unjuk rasa