Seorang petugas dari National Forestry and Wildlife Service menunjukkan puluhan katak keriput hijau (Telmatobius culeus) yang mati di tepi Sungai Coata, di Puno, Peru, Senin (17/10/2016).
Seorang petugas dari National Forestry and Wildlife Service menunjukkan puluhan katak keriput hijau (Telmatobius culeus) yang mati di tepi Sungai Coata, di Puno, Peru, Senin (17/10/2016).
Kematian ribuan katak yang terancam punah tersebut diduga akibat pencemaran di sungai tersebut.
Kematian ribuan katak yang terancam punah tersebut diduga akibat pencemaran di sungai tersebut.
Katak tersebut hanya hidup di Danau Titicaca, danau terbesar di Amerika Selatan dan anak-anak sungainya.
Katak tersebut hanya hidup di Danau Titicaca, danau terbesar di Amerika Selatan dan anak-anak sungainya.

10 Ribu Katak Langka Peru Mati, Diduga akibat Pencemaran

18 Oktober 2016 10:55
Metrotvnews.com, Peru: Sekitar 10 ribu katak air jenis Titicaca, spesies terancam punah, ditemukan mati mengambang sepanjang Sungai Coata di Peru. Kematian ribuan katak yang dikenal skrotum frog tersebut diduga akibat sungai yang tercemar. AFP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional pencemaran lingkungan