Bentrokan antara mahasiswa dan pendukung setia partai berkuasa Bangladesh telah melukai lebih dari 100 orang, yang dipicu penentangan demonstran terhadap sistem kuota pekerjaan nasional.
Bentrokan antara mahasiswa dan pendukung setia partai berkuasa Bangladesh telah melukai lebih dari 100 orang, yang dipicu penentangan demonstran terhadap sistem kuota pekerjaan nasional.
Aksi protes tersebut, yang berlangsung pada Senin kemarin, menjadi tantangan besar pertama bagi Perdana Menteri Sheikh Hasina sejak terpilih kembali untuk masa jabatan keempat pada Januari lalu.
Aksi protes tersebut, yang berlangsung pada Senin kemarin, menjadi tantangan besar pertama bagi Perdana Menteri Sheikh Hasina sejak terpilih kembali untuk masa jabatan keempat pada Januari lalu.
Dilansir dari TRT World, Selasa, 16 Juli 2024, ribuan pengunjuk rasa anti-kuota dan anggota-anggota sayap mahasiswa Liga Awami Hasina terlibat dalam bentrokan di berbagai universitas di seluruh negeri, termasuk di Dhaka. Mereka menyerukan agar pawai dan unjuk rasa terus berlanjut di seluruh negeri untuk menekan tuntutan mereka.
Dilansir dari TRT World, Selasa, 16 Juli 2024, ribuan pengunjuk rasa anti-kuota dan anggota-anggota sayap mahasiswa Liga Awami Hasina terlibat dalam bentrokan di berbagai universitas di seluruh negeri, termasuk di Dhaka. Mereka menyerukan agar pawai dan unjuk rasa terus berlanjut di seluruh negeri untuk menekan tuntutan mereka.

100 Orang Terluka dalam Protes Kuota Pekerjaan di Bangladesh

16 Juli 2024 15:56
Jakarta: Bentrokan antara mahasiswa dan pendukung setia partai berkuasa Bangladesh telah melukai lebih dari 100 orang, yang dipicu penentangan demonstran terhadap sistem kuota pekerjaan nasional.
 
Aksi protes tersebut, yang berlangsung pada Senin kemarin, menjadi tantangan besar pertama bagi Perdana Menteri Sheikh Hasina sejak terpilih kembali untuk masa jabatan keempat pada Januari lalu.

Dilansir dari TRT World, Selasa, 16 Juli 2024, ribuan pengunjuk rasa anti-kuota dan anggota-anggota sayap mahasiswa Liga Awami Hasina terlibat dalam bentrokan di berbagai universitas di seluruh negeri, termasuk di Dhaka. Mereka menyerukan agar pawai dan unjuk rasa terus berlanjut di seluruh negeri untuk menekan tuntutan mereka.

Para pengunjuk rasa juga melemparkan batu dan saling serang dengan tongkat serta batang besi, menurut laporan polisi dan saksi mata.

Pengadilan Tinggi Bangladesh telah memerintahkan pemerintahan Hasina untuk mengembalikan 30 persen kuota pekerjaan bagi keturunan pejuang kemerdekaan. Kendati sudah ada perintah pengadilan, pengunjuk rasa tetap melanjutkan aksi mereka.

Demonstrasi semakin meningkat setelah Hasina menolak tuntutan mahasiswa dan menyatakan bahwa masalah ini berada di ranah pengadilan. Hasina menyebut para penentang kuota pekerjaan sebagai 'Razakar,’ istilah untuk kolaborator dengan tentara Pakistan selama Perang Kemerdekaan 1971.

Pelabelan oleh Hasina memicu kemarahan mahasiswa dan menyebabkan ribuan dari mereka keluar dari asrama Universitas Dhaka pada tengah malam untuk melakukan aksi protes.

Menteri Luar Negeri Bangladesh Hasan Mahmud menyatakan bahwa ada upaya mengubah gerakan anti-kuota menjadi gerakan anti-negara dengan mengeksploitasi emosi mahasiswa.

"Pemerintah tidak akan membiarkan situasi yang tidak stabil ini berkembang," tegasnya. AFP PHOTO/Mehedi Hasan/Rehman Asad 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

Internasional bangladesh unjuk rasa