Jakarta: Sebuah ledakan bom menghancurkan sebuah masjid yang dipenuhi jemaah di ibu kota Afghanistan, Kabul, mengakibatkan sedikitnya 21 orang meninggal dan melukai puluhan lainnya.
Jumlah pemboman di Afghanistan telah menurun sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, tetapi beberapa serangan -- banyak yang menargetkan komunitas minoritas -- telah mengguncang negara itu dalam beberapa bulan terakhir, termasuk beberapa yang diklaim oleh kelompok ISIS.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan Rabu, 17 Agustus 2022 malam di Masjid Sediqia Kabul, yang memiliki madrasah yang bersebelahan.
"Dia sepupu saya; semoga Tuhan mengampuni dia," kata seorang warga yang menyebut namanya sebagai Masiullah, menjelaskan bagaimana dia mengetahui kematian seorang kerabat dalam ledakan itu.
Juru bicara kepolisian Kabul Khalid Zadran mengatakan 21 orang tewas dan 33 luka-luka.
Organisasi non-pemerintah Italia Darurat, yang mengoperasikan sebuah rumah sakit di Kabul, Rabu malam telah menerima 27 korban, termasuk tiga yang meninggal. "Sebagian besar pasien menderita luka kulit dan luka bakar," katanya melalui email.
Dalam tweet selanjutnya, rumah sakit mengatakan lima anak termasuk di antara mereka yang dirawat, termasuk seorang anak berusia tujuh tahun.
Rumah sakit setempat yang dihubungi AFP mengatakan mereka tidak diizinkan untuk memberikan rincian korban yang telah mereka tangani. AFP PHOTO/Wakil Kohsar Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News