Jakarta: Geng-geng yang bersaing bertempur di sebuah penjara di Ekuador, menyebabkan sedikitnya lima narapidana tewas, Minggu, 23 Juli 2023 waktu setempat. Ini merupakan kerusuhan terbaru yang menghantam sistem hukuman di Ekuador.
Sebelas tahanan lainnya terluka dalam serangan kekerasan baru di penjara Guayas 1 di kota pelabuhan Guayaquil pada Sabtu, 22 Juli malam hingga Minggu, kata badan yang menjalankan sistem penjara itu.
Pembunuhan massal yang menampilkan tingkat kekerasan yang mencengangkan seperti pemenggalan kepala adalah hal biasa di jaringan penjara Ekuador yang penuh sesak.
Kerusuhan antargeng yang memiliki hubungan dengan pengedar narkoba satu sama lain di negara ini yang telah muncul sebagai pemain kunci dalam perdagangan kokain Amerika Selatan.
Pihak berwenang mengatakan selusin kerusuhan geng narkoba telah merenggut setidaknya 420 nyawa di penjara sejak 2021. Beberapa korban dibakar hidup-hidup.
Orang-orang yang berduka menunggu di luar penjara Guayas sambil berharap kabar baik tentang orang-orang terkasih yang ditahan di dalam.
"Saya putus asa di sini, dan saya ingin informasi dan saya tidak punya sama sekali," kata seorang wanita yang putranya menjadi tahanan di dalam. Dia meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Badan penjara mengatakan bahwa di empat lembaga pemasyarakatan lainnya, para narapidana menahan beberapa penjaga penjara. Tidak disebutkan berapa banyak, tetapi menegaskan para sandera ini dalam kondisi baik.
Penjara yang penuh sesak di Ekuador telah menjadi salah satu yang paling kejam di Amerika Latin.
Terselip di antara Kolombia dan Peru, produsen kokain utama dunia, Ekuador telah menyita 455 ton narkoba sejak Presiden Guillermo Lasso menjabat pada Mei 2021. AFP PHOTO Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News