Jakarta: Iran telah menjatuhi hukuman selama enam setengah tahun terhadap seorang warga negara Irlandia-Prancis atas tuduhan keamanan nasional.
Bernard Phelan, seorang konsultan perjalanan yang berbasis di Paris, ditangkap pada Oktober 2022 di kota timur laut Masyhad dan ditahan sejak saat itu.
Dia adalah satu dari sekitar dua lusin orang asing yang dipenjara di Iran yang dilihat oleh para pegiat sebagai sandera yang ditahan untuk mendapatkan konsesi dari Barat.
Ia dituduh mengirimkan informasi ke negara musuh, tuduhan yang dia bantah, kata keluarganya dalam sebuah pernyataan Selasa malam.
Pada sidang awal pada 20 Februari 2023, di mana dia dijatuhi hukuman tiga setengah tahun, dia mendapatkan pengurangan hukuman karena alasan kesehatan dan usianya.
Tapi sidang kedua pada 26 Februari 2023 hukuman dinaikkan menjadi enam setengah tahun, kata keluarga.
Saat Iran diguncang oleh protes anti-rezim sejak September, Phelan dituduh mengambil foto masjid yang terbakar dan petugas polisi, dan mengirim gambar ke surat kabar Inggris, kata keluarga tersebut, sembari menambahkan bahwa dia menyangkal tuduhan tersebut.
Dia juga dituduh mengambil tembikar berusia 900 tahun dari sebuah desa, yang juga dia bantah, tambahnya. AFP PHOTO/Family Handout Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News