Jakarta: Saat kereta rumah sakit melaju menjauh dari garis depan di Ukraina yang dilanda perang, tukang listrik Evhen Perepelytsia bersyukur dia akan segera melihat anak-anaknya lagi setelah hampir kehilangan nyawanya.
"Kami berharap yang terburuk sudah berakhir - bahwa setelah apa yang saya lalui, itu akan menjadi lebih baik," kata pria berusia 30 tahun itu, sambil berbaring di ranjang gerbong kereta yang terbungkus selimut abu-abu.
Dia termasuk di antara 48 pasien yang terluka dan lanjut usia yang dievakuasi dari medan perang di Ukraina timur, berhenti di kota barat Lviv Minggu, 10 April 2022 malam, setelah perjalanan panjang semalam.
Evakuasi itu adalah yang pertama dari timur sejak serangan Rusia menewaskan 52 orang di antara ribuan orang yang menunggu kereta di stasiun kereta timur Kramatorsk pada Jumat, 8 April 2022.
Dan itu adalah yang keempat yang diselenggarakan oleh badan amal medis Doctors Without Borders (MSF) sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Di dalam salah satu gerbong yang berjalan, Perepelytsya menceritakan bagaimana dia kehilangan kakinya karena penembakan di kampung halamannya di Hirske, wilayah timur Luhansk.
Dia berdiri di luar, dan baru saja mendiskusikan untuk meninggalkan rumah mereka untuk bergabung dengan anak-anak mereka di bagian barat negara itu.
"Saya mengambil satu langkah ke depan, dan ketika saya membuat yang kedua, saya jatuh," katanya. "Ternyata itu menghantam sangat dekat dengan saya, menabrak monumen, dan pecahannya merobek kaki saya." AFP PHOTO/Genya Savilov Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News