Jakarta: Jutaan warga Shanghai kini harus berdiam di dalam rumah karena kota itu ditutup setelah terjadi lonjakan kasus covid-19. Penutupan itu membuat warga bergegas memborong bahan makanan. Warga juga mengeluhkan soal ketidakmampuan pemerintah menangani lonjakan kasus yang sudah memasuki pekan ketiga itu.
Pemerintah menerapkan penutupan dalam dua tahap di kota berpenduduk 25 juta orang itu. Tujuannya agar perekonomian Shanghai tetap bisa berjalan.
Shanghai kini memang menjadi pusat penularan covid-19 di Tiongkok. Rekor 3.500 kasus baru, misalnya, dilaporkan terjadi Seni, 28 Maret 2022.
Wilayah yang ditutup terletak di bagian timur, yaitu Distrik Pudong, meliputi kawasan bandara internasional dan pusat keuangan. Penutupan berlangsung sampai Jumat, 1 April 2022. Kemudian akan beralih ke Distrik Puxi di bagian barat yang meliputi tepian Sungai Bund yang bersejarah.
“Langkah ini dilakukan demi menghilangkan infeksi secepat mungkin,” ujar pemerintah.
Penutupan wilayah yang tidak bisa diprediksi telah membuat warga frustrasi karena berkali-kali harus tinggal di dalam rumah. Di Shanghai, mereka hanya diberi waktu beberapa jam sebelum terjadi lockdown. AFP PHOTO/Hector Retamal Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News