Jakarta: Dua serangan udara Israel menghantam Lebanon selatan pada Senin, 19 Februari 2024, di dekat Kota Sidon, melukai 14 orang. Tentara Israel mengatakan pihaknya menargetkan fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah.
Gerakan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran dan musuh bebuyutannya, Israel, hampir setiap hari saling baku tembak melintasi perbatasan sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023.
Meskipun sebagian besar baku tembak terbatas pada daerah dekat perbatasan, serangan hari Senin terjadi di Ghaziyeh, sekitar 30 kilometer (20 mil) dari perbatasan terdekat Israel dan kurang dari lima kilometer dari kota Sidon.
Seorang fotografer AFP melaporkan suara setidaknya dua serangan berturut-turut di Ghaziyeh, salah satunya menargetkan hanggar dekat jalan raya utama pantai, dengan asap hitam mengepul di seluruh area.
Kantor Berita Nasional (NNA) yang dikelola pemerintah Lebanon mengatakan serangan itu menargetkan sebuah gudang tempat produksi ban dan generator listrik, dan di sekitar pabrik, menyebabkan 14 orang terluka, sebagian besar dari mereka adalah pekerja Suriah dan Palestina.
Dikatakan dua petugas tanggap darurat terluka saat memadamkan api gudang.
"Salah satu serangan menargetkan sebuah pabrik di kawasan industri Ghaziyeh, melukai sedikitnya delapan pekerja, tujuh di antaranya warga Suriah," kata sumber keamanan Lebanon, yang meminta tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jet tempur menyerang dua fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah yang berdekatan dengan kota Sidon.
“Serangan itu dilakukan sebagai respons terhadap peluncuran UAV (drone) menuju Galilea Bawah di Israel utara,” kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa drone tersebut kemungkinan diluncurkan oleh Hizbullah pada hari sebelumnya. AFP PHOTO/Mahmoud Zayyat Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News