Jakarta: Sekitar seribu orang menghadiri unjuk rasa pro-Palestina di Kopenhagen hari Sabtu, 14 Oktober 2023 untuk memprotes pengepungan Israel di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan berdarah Hamas terhadap Israel pekan lalu.
Unjuk rasa tersebut, salah satu dari beberapa demonstrasi yang direncanakan di Denmark, berlangsung di bawah pengawasan ketat polisi.
Demonstrasi tersebut terjadi pada hari kedelapan konflik yang telah menyebabkan ribuan orang tewas dan 150 warga Israel disandera.
Para pengunjuk rasa berkumpul di Norrebro di Kopenhagen barat, banyak yang membawa bendera dan spanduk dengan slogan-slogan seperti 'Genosida sedang terjadi' dan 'Hentikan pembunuhan anak-anak Palestina yang tidak bersalah'.
Spanduk lainnya bertuliskan 'Hidup Palestina' atau mengecam Amerika Serikat dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Salah satu pengunjuk rasa, yang menyebut namanya sebagai Abdelaziz, mengatakan adalah 'naif' jika berpikir tindakan seperti itu dapat menghentikan Israel.
“Kami melakukan ini untuk menghimbau negara-negara lain dan meminta mereka berkontribusi dalam menghormati hak asasi manusia internasional dan tidak berbohong, tidak menyembunyikan apa yang terjadi,” tambahnya.
Peserta lain yang menyebut namanya sebagai Lena, 17, mengatakan: “Masyarakat harus lebih banyak berbicara tentang apa yang terjadi di Gaza saat jutaan warga sipil terbunuh dan itu tidak dapat diterima.”.
Ratu Margrethe dan Perdana Menteri Mette Frederiksen menghadiri upacara peringatan di Sinagoga Kopenhagen pada hari Sabtu untuk para korban serangan Hamas terhadap Israel akhir pekan lalu. AFP PHOTO/Rasmus Flindt Pedersen Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News