Jakarta: Sebuah ledakan besar melanda sebuah depot bahan peledak di Seychelles, Kamis, 7 Desember 2023 waktu setempat, melukai 66 orang dan merobohkan bangunan. Peristiwa tersebut mendorong Presiden Seychelles Wavel Ramkalawan mengumumkan keadaan darurat.
"Kepulauan ini – yang terkenal dengan pantai putihnya yang indah dan pariwisata kelas atas – juga sedang bergulat dengan banjir dan tanah longsor akibat hujan deras yang telah merenggut dua nyawa," kata Presiden Wavel Ramkalawan.
Presiden menambahkan, ledakan itu terjadi di kawasan industri Providence di Mahe, pulau terbesar di negara Samudra Hindia itu, menyebabkan kerusakan besar di lokasi tersebut dan daerah sekitarnya.
"Menyusul ledakan di gudang bahan peledak CCCL yang menyebabkan kerusakan besar... dan kerusakan besar akibat banjir akibat hujan lebat, presiden telah mengumumkan Keadaan Darurat untuk hari ini tanggal 7 Desember," kata kantor kepresidenan.
“Semua sekolah akan ditutup. Hanya pekerja di layanan penting dan orang-orang yang bepergian yang diperbolehkan bergerak bebas. Hal ini untuk memungkinkan layanan darurat melakukan pekerjaan penting,” tambah pernyataan itu.
Keesokan harinya, Ramkalawan mengumumkan bahwa keadaan darurat telah dicabut.
“Sampai saat ini, negara ini tidak lagi berada dalam keadaan darurat, yang berarti toko-toko dapat dibuka kembali dan pergerakan masyarakat secara normal dapat dilanjutkan, kecuali kawasan industri Providence,” kata presiden kepada wartawan.
Ledakan tersebut, yang terjadi sebelum fajar, terdengar beberapa kilometer jauhnya, dengan kekuatan ledakan yang menghancurkan jendela-jendela rumah, bank, dan toko di dekatnya.
Rekaman yang disiarkan di televisi menunjukkan pecahan kaca dan puing-puing lembaran logam berserakan di lokasi. AFP PHOTO/Mervyn Marie Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News