Jakarta: Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim telah ditunjuk sebagai perdana menteri oleh Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al Sultan Abdullah, mengakhiri kebuntuan politik selama berhari-hari setelah pemungutan suara yang tidak meyakinkan.
"Setelah mempertimbangkan pandangan Yang Mulia Penguasa Melayu, Yang Mulia telah memberikan persetujuan untuk menunjuk Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia," bunyi pernyataan dari istana kerajaan.
Proses selanjutnya adalah Upacara Pemberian Akta Pengangkatan dan Upacara Pengucapan Sumpah Jabatan dan Kesetiaan serta Sumpah Rahasia sebagai Perdana Menteri yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 17.00 hari ini di Istana Negara.
Pada pemilihan akhir pekan, koalisi Pakatan Harapan Anwar memenangkan kursi terbanyak, 82, tetapi tidak mencapai mayoritas 112 kursi yang dibutuhkan.
Koalisi Perikatan Nasional (Aliansi Nasional) yang dipimoin mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin telah meraih 73 kursi.
Muhyiddin, yang didukung oleh sebuah partai Islam, kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa karena tidak ada blok yang memiliki jumlah yang cukup, raja awalnya meminta dia dan Anwar untuk membentuk "pemerintahan persatuan".
Raja Malaysia, Sultan Abdullah Ahmad Shah, telah memanggil kedua saingan itu untuk memecahkan kebuntuan. AFP PHOTO/Manan Vatsyayana/Mohd Rasfan/Arif Kartono Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News