Jakarta: Presiden Volodymyr Zelensky memberikan bendera pertempuran Ukraina kepada anggota parlemen AS setelah berpidato di sesi bersama Kongres pada hari Rabu, 21 Desember 2022 waktu setempat.
Zelensky mengatakan bendera itu berasal dari kota garis depan Bakhmut, yang dia kunjungi sehari sebelum melakukan perjalanan pertamanya ke luar Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari silam.
Bendera tersebut dibubuhi tanda tangan oleh tentara dari kota Bakhmut yang terkepung.
"Di hari Natal yang istimewa ini, saya ingin berterima kasih kepada Anda semua. Saya berterima kasih kepada setiap keluarga Amerika yang menghargai kehangatan rumahnya dan menginginkan kehangatan yang sama kepada orang lain," katanya kepada anggota parlemen yang memberinya tepuk tangan panjang.
Dalam pidato yang disebut oleh media AS sebagai paling penting dalam karirnya, Zelensky mengatakan pada pertemuan bersama DPR dan Senat bahwa negaranya tidak akan pernah menyerah, sembari menambahkan: "Ukraina masih hidup dan hebat."
Namun dia mendesak anggota parlemen -- banyak dari mereka mengenakan bendera biru dan kuning Ukraina -- untuk berbuat lebih banyak untuk bangsanya selama bulan-bulan musim dingin yang brutal, memohon lebih banyak senjata dan bantuan keuangan.
"Kami memiliki artileri. Terima kasih. Apakah itu cukup? Sejujurnya - tidak juga," katanya.
Zelensky bukanlah pemimpin pertama sebuah negara berperang yang berbicara langsung dengan anggota parlemen AS: perdana menteri Inggris Winston Churchill muncul di depan Kongres di tengah-tengah Perang Dunia II, dan para pemimpin dari Irak dan Afghanistan telah memberikan pidato baru-baru ini. AFP PHOTO/Anna Moneymaker/Mandel Ngan/Jim Watson Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News