Jakarta: Puluhan ribu penduduk Sydney telah diperintahkan untuk mengungsi dari rumah mereka saat badai hebat dan banjir bandang menggenangi petak-petak kota terbesar di Australia, Selasa, 8 Maret 2022.
Biro cuaca nasional memperingatkan 48 jam ke depan yang sulit untuk kota itu, dengan 60.000 orang tunduk pada perintah evakuasi dan peringatan di seluruh daerah yang terkena dampak.
Korban meninggal sejak seminggu lalu yang oleh pejabat disebut banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya di sebagian besar pantai timur Australia naik menjadi 18 orang pada hari Selasa.
"Ini sangat mirip dengan kebakaran hutan 'Musim Panas Hitam',"
"Dalam seminggu terakhir skala kerusakan properti dan satwa liar mirip dengan kebakaran hutan yang menghancurkan yang melanda timur Australia selama berbulan-bulan pada akhir 2019 dan awal 2020," katanya.
Pembersihan yang lama dan lambat sedang berlangsung di bagian utara negara bagian New South Wales -- di mana banjir pekan lalu menghancurkan rumah-rumah, menghanyutkan mobil dan membuat ratusan penduduk setempat terdampar di atap mereka.
"Ada sekitar 800 orang di akomodasi darurat di wilayah Sungai Utara negara bagian saja," kata komisaris layanan darurat negara bagian Charlene York.
Australia berada di wilayah yang sangat terpengaruh perubahan iklim, dengan kekeringan, kebakaran hutan yang mematikan, peristiwa pemutihan di Great Barrier Reef dan banjir menjadi lebih umum dan intens seiring perubahan pola cuaca global. AFP PHOTO/Muhammad Farooq Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News