Beijing: Tim penyelamat pada Selasa, 19 Januari 2021, mengebor beberapa lubang baru untuk mencapai setidaknya 12 penambang emas yang terperangkap di bawah tanah selama sembilan hari. Hal itu untuk memasok makanan dan obat-obatan, sementara para penambang yang terperangkap terancam kelangsungan hidup mereka akibat naiknya permukaan air.
Rekaman dari CCTV menunjukkan lusinan penyelamat membersihkan poros lubang utama, sementara derek dan lubang bor besar digunakan untuk menggali saluran penyelamatan baru untuk mencapai para penambang yang terperangkap.
22 pekerja telah terjebak di kedalaman 540 meter di bawah tanah di tambang Hushan dekat Yantai di provinsi Shandong China timur sejak Minggu, 10 Januari 2021 lalu. Sementara lokasi ledakan berada di kedalaman 240 meter.
Setelah berhari-hari tanpa tanda-tanda kehidupan, beberapa penambang yang terperangkap berhasil mengirim catatan yang ditempelkan ke kawat logam yang dijatuhkan oleh tim penyelamat ke tambang pada hari Minggu, 17 Januari 2021.
Mereka memohon bantuan lewat pesan tulisan tangan dengan mengatakan bahwa selusin dari mereka masih hidup, tetapi dikelilingi oleh air dan membutuhkan pasokan medis yang mendesak. Beberapa penambang terluka, kata catatan itu.
Panggilan telepon berikutnya dengan para penambang mengungkapkan bahwa 11 penambang berada di satu lokasi 540 meter di bawah permukaan, sementara beberapa lainnya terjebak lebih jauh 100 meter ke bawah. Keberadaan dan kondisi 10 penambang lainnya masih belum diketahui.
Tim penyelamat telah menggali tiga saluran dan mengirim makanan, obat-obatan, kertas, dan pensil ke terowongan sempit yang menjadi jalur kehidupan ke penambang di bawah perut bumi.
Berbagai pihak menyalahkan Shandong Wucailong Investment Company selaku pemilik tambang karena baru melapor tiga jam setelah kejadian. Sesuai aturan yang berlaku, laporan harus diterima pemerintah daerah dalam tempo satu jam setelah kejadian.
"Orang-orang yang bertanggung jawab dalam perusahaan itu sedang dimintai keterangan dan akan mendapatkan sanksi sesuai hukum yang berlaku," kata Wakil Wali Kota Yantai Li Bo.
Media lokal melaporkan bahwa Sekretaris Partai Komunis Tiongkok (CPC) di Qixia Yao Xiuxia dan kepala daerah tersebut Zhu Tao dipecat dari jabatannya sejak Jumat, 15 Januari 2021 lalu akibat peristiwa tersebut. AFP PHOTO Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News