Jakarta: Salah seorang pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar kembali ke Afghanistan dari pengasingannya di Qatar pada Rabu, 18 Agustus 2021 waktu setempat. Pria berusia 50 tahunan tersebut disambut para pendukungnya setibanya di Bandara Kandahar.
Baradar, sekarang wakil pemimpin Taliban, mendarat di kota terbesar kedua di Afghanistan, Kandahar, tempat kelahiran Taliban disambut para simpatisan.
Menurut laporan, Baradar, wajah paling populer dari Taliban dan digulingkan dari Afghanistan pada tahun 2001, kemungkinan akan menjadi presiden baru negara yang dilanda perang itu.
Meskipun Haibatullah Akhundzada adalah pemimpin keseluruhan kelompok tersebut, Abdul Ghani Baradar tetap menjadi wajah Taliban dan kembalinya dirinya ke negara itu pascajatuhnya Kabul menunjukkan mobilisasi untuk membentuk pemerintahan baru.
Baradar sekarang mengepalai kantor politik Taliban dan merupakan bagian dari tim perunding yang dimiliki kelompok itu di Doha, tempat pembicaraan tentang gencatan senjata sedang berlangsung.
Baradar dilaporkan sebagai salah satu komandan paling terpercaya Mullah Omar, ditangkap pada 2010 oleh pasukan keamanan di Kota Karachi, Pakistan selatan dan dibebaskan pada 2018 atas permintaan pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump sehingga ia dapat berpartisipasi dalam pembicaraan damai.
Kedua pria itu dilaporkan menjadi saudara ipar setelah Baradar menikahi saudara perempuan Mullah Omar.
Keduanya mendirikan gerakan Taliban pada awal 1990-an di tengah kerusuhan setelah penarikan Soviet pada tahun 1992. Dia adalah wakil menteri pertahanan selama rezim terakhir Taliban.
Setelah runtuhnya Taliban pada tahun 2001, Baradar diyakini berada di antara sekelompok kecil pemberontak yang mendekati pemimpin sementara Hamid Karzai dengan sebuah surat yang menguraikan kesepakatan potensial yang akan membuat para militan mengakui pemerintahan baru. AFP PHOTO Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News