Jakarta: Sedikitnya 65 orang tewas akibat tanah longsor dan banjir yang dipicu oleh hujan deras di Tanzania utara.
Hujan deras pada akhir pekan menghanyutkan kendaraan dan merobohkan bangunan di Kota Katesh yang terletak di lereng bukit, 300 kilometer (185 mil) utara ibu kota Dodoma.
“Dua jenazah lagi ditemukan dalam pencarian yang sedang berlangsung dan kini jumlah korban tewas mencapai 65 orang,” kata Perdana Menteri Kassim Majaliwa.
Gambar-gambar yang disiarkan di televisi menunjukkan puing-puing rumah-rumah, termasuk furnitur, berserakan di jalan-jalan, jalan-jalan utama, saluran listrik, dan jaringan komunikasi terganggu.
“Sekitar pukul lima pagi (Minggu), saya mendengar dentuman keras di luar rumah. Saat kami mencoba menyelamatkan diri, sudah terlambat karena lumpur, pepohonan, dan batu berjatuhan dari gunung,” kata seorang pria bernama James, yang telah kehilangan istri dan putrinya dalam bencana tersebut.
"Sekitar 5.600 orang terpaksa mengungsi akibat tanah longsor," kata Mobhare Matinyi, juru bicara pemerintah.
Rashid Ntandu, 24, kehilangan rumahnya akibat bencana tersebut dan mencari perlindungan di sebuah sekolah di Katesh yang telah diubah menjadi pusat pengungsian.
“Saya yakin masih banyak lagi jenazah yang tertutup lumpur,” katanya.
Bencana tersebut telah mendorong Presiden Samia Suluhu Hassan untuk mempersingkat kunjungannya ke Dubai untuk perundingan iklim COP28, dan kantornya mengatakan dia akan mengunjungi daerah yang terkena dampak pada hari Kamis. AFP PHOTO/Ebby Shaban Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News