Jakarta: Polisi Turki pada Selasa, 6 Februari 2024 menembak mati seorang pria dan seorang wanita yang tergabung dalam organisasi 'teroris' sayap kiri yang menyerang sebuah pos pemeriksaan keamanan di luar gedung pengadilan utama Istanbul, melukai enam orang, kata para pejabat.
Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya mengatakan para penyerang adalah anggota Front Partai Pembebasan Rakyat Revolusioner (DHKP-C), sebuah kelompok sayap kiri yang telah melakukan serangan berkala di Turki sejak tahun 1980an.
Kelompok tersebut tidak mengeluarkan klaim tanggung jawab awal.
“Sementara teroris yang berusaha menyerang berhasil dilumpuhkan, enam orang, termasuk tiga petugas polisi dan tiga warga, terluka,” kata Yerlikaya dalam pernyataan media sosial.
Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc mengatakan petugas polisi yang heroik mencegah serangan berbahaya, dan menambahkan bahwa jaksa telah meluncurkan 'penyelidikan multi-segi'.
Gambar dari lokasi kejadian menunjukkan dua jenazah tergeletak di tanah di luar pintu masuk utama gedung pengadilan Caglayan, yang telah digunakan untuk beberapa persidangan terbesar di Turki.
Polisi menutup pintu masuk gedung pengadilan sebagai tindakan pengamanan.
Turki mulai bangkit dari masa kekerasan yang dimulai satu dekade lalu, ketika negara itu dilanda pemboman berulang kali dan serangan lain yang terkait dengan pejuang jihad dan militan Kurdi.
Meskipun serangan-serangan tersebut sebagian besar telah mereda, baik Istanbul maupun ibu kota Ankara tetap waspada. AFP PHOTO/Yasin Akgul Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News