Jakarta: Drone kembali menyerang ibu kota Ukraina,Kyiv, Senin, 19 Desember 2022, beberapa hari setelah terjadi serangan rudal terbesar ke Kyiv sejak dimulainya invasi Rusia.
Serangan terbaru itu juga muncul ketika Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Belarus, tetangga Ukraina di bagian utara. Rusia menempatkan tentaranya di Belarus dalam rangka latihan militer bersama.
"Ada 23 pesawat nirawak musuh terekam di udara di atas Kyiv. Sistem pertahanan kami mampu hancurkan 18 drone,” kata juru bicara militer Kyiv.
Ditambahkannya bahwa pasukan Rusia menggunakan amunisi Shahed, yaitu senjata buatan Iran yang dipakai menggempur Kyiv dalam beberapa pekan terakhir.
Wali Kota Vitali Klitschko membenarkan bahwa ledakan telah terjadi di kawasan Shevchenkivskyi dan Solomianskyi di Kyiv. Sejumlah fasilitas penting rusak, tetapi belum ada laporan korban jiwa.
Perusahaan energi Ukraina DTEK mengatakan pemutusan layanan listrik akan berlangsung di Kyiv menyusul serangan Rusia.
Ukraina telah menjadi sasaran serangan udara mematikan Rusia dalam sepuluh bulan terakhir.
Setelah mengalami kekalahan di beberapa medan tempur, Rusia mengubah strategi dan kini memperkuat serangan udara.
Seiring datangnya musim dingin, serangan rudal dan drone Rusia itu membuat kota-kota di Ukraina kehilangan pasokan listrik, air, dan sistem pemanas.
Prancis dan Uni Eropa sudah menyatakan serangan Rusia terhadap bangunan sipil merupakan kejahatan perang. Kepala bagian luar negeri Uni Eropa juga menyebut pengeboman Rusia sebagai tindakan kejam. Dok.MI
Foto: AFP PHOTO/Ukrainian Emergency Service/Sergey Supinsky/Sergei Chuzavkov Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News