Di Manger Square Bethlehem, pengunjung dengan topi Santa dan pramuka menabuh genderang menandai Malam Natal pada hari Jumat, 24 Desember. Namun pengunjung lebih sedikit dari biasanya karena ketakutan terhadap virus corona membayangi perayaan untuk tahun kedua.
Di Manger Square Bethlehem, pengunjung dengan topi Santa dan pramuka menabuh genderang menandai Malam Natal pada hari Jumat, 24 Desember. Namun pengunjung lebih sedikit dari biasanya karena ketakutan terhadap virus corona membayangi perayaan untuk tahun kedua.
Di kota tempat orang Kristen percaya Yesus dilahirkan tersebut biasanya menjadi titik fokus liburan, dengan ribuan orang memadati jalan-jalan dan memenuhi hotel.
Di kota tempat orang Kristen percaya Yesus dilahirkan tersebut biasanya menjadi titik fokus liburan, dengan ribuan orang memadati jalan-jalan dan memenuhi hotel.
Tetapi Israel, yang mengontrol semua pintu masuk ke Betlehem di Tepi Barat yang diduduki, membatasi bagi orang asing dalam upaya untuk mengendalikan infeksi dari jenis virus corona Omicron.
Tetapi Israel, yang mengontrol semua pintu masuk ke Betlehem di Tepi Barat yang diduduki, membatasi bagi orang asing dalam upaya untuk mengendalikan infeksi dari jenis virus corona Omicron.
"Ini sangat aneh," kata Kristel Elayyan, seorang wanita Belanda yang menikah dengan seorang Palestina, yang datang ke Betlehem dari Yerusalem. "Sebelum (pandemi) banyak orang yang datang dari berbagai negara untuk merayakan Natal, dan sekarang Anda tahu bahwa semua orang yang ada di sini mungkin bukan turis."
Tahun lalu, Betlehem membatasi perayaan dengan tajam karena pandemi, dengan penerangan pohon virtual dan hanya segelintir pasukan pramuka yang berkunjung. Tahun ini, perayaannya tentu lebih semarak -- tetapi masih hanya sebagian kecil dari biasanya.
Tahun lalu, Betlehem membatasi perayaan dengan tajam karena pandemi, dengan penerangan pohon virtual dan hanya segelintir pasukan pramuka yang berkunjung. Tahun ini, perayaannya tentu lebih semarak -- tetapi masih hanya sebagian kecil dari biasanya.
"Kalau satu tahun, itu pengalaman yang menarik," tambah Elayyan tentang pandemi. "Tetapi karena ini adalah tahun kedua dan kami tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, ini adalah kerugian besar bagi orang-orang di sini."

Perayaan Natal di Bethlehem Dibatasi untuk Tahun Kedua karena Pandemi

25 Desember 2021 07:39
Jakarta: Di Manger Square Bethlehem, pengunjung dengan topi Santa dan pramuka menabuh genderang menandai Malam Natal pada hari Jumat, 24 Desember. Namun pengunjung lebih sedikit dari biasanya karena ketakutan terhadap virus corona membayangi perayaan untuk tahun kedua.

Di kota tempat orang Kristen percaya Yesus dilahirkan tersebut biasanya menjadi titik fokus liburan, dengan ribuan orang memadati jalan-jalan dan memenuhi hotel.

Tetapi Israel, yang mengontrol semua pintu masuk ke Betlehem di Tepi Barat yang diduduki, membatasi bagi orang asing dalam upaya untuk mengendalikan infeksi dari jenis virus corona Omicron.

"Ini sangat aneh," kata Kristel Elayyan, seorang wanita Belanda yang menikah dengan seorang Palestina, yang datang ke Betlehem dari Yerusalem.  "Sebelum (pandemi) banyak orang yang datang dari berbagai negara untuk merayakan Natal, dan sekarang Anda tahu bahwa semua orang yang ada di sini mungkin bukan turis."

Tahun lalu, Betlehem membatasi perayaan dengan tajam karena pandemi, dengan penerangan pohon virtual dan hanya segelintir pasukan pramuka yang berkunjung. Tahun ini, perayaannya tentu lebih semarak -- tetapi masih hanya sebagian kecil dari biasanya.

"Kalau satu tahun, itu pengalaman yang menarik," tambah Elayyan tentang pandemi. "Tetapi karena ini adalah tahun kedua dan kami tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, ini adalah kerugian besar bagi orang-orang di sini."  AFP PHOTO/Abbas Momani/Jaafar Ashtiyeh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional Palestina perayaan natal dan tahun baru Israel Natal natal dan tahun baru