Ashgabat: Presiden Turkmenistan Gurbanguly Berdymukhamedov mengaku ingin memadamkan api di "Gates of Hell" atau "Gerbang Neraka" -- salah satu situs wisata populer di negara tersebut.
Seperti namanya, Gates of Hell adalah sebuah lubang di tengah gurun pasir yang terus terbakar selama beberapa dekade. Lokasi Gerbang Neraka berada sekitar 260 kilometer (km) sebelah utara ibu kota Turkmenistan, Ashgabat.
Kunikan Gates of Hell pun menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Turkmenistan. Adapun lubang yang terbakar itu terbentuk pada tahun 1971 akibat pengeboran Uni Soviet yang menghantam goa gas.
Para ahli geologi Soviet dikabarkan sengaja menyulut api di dalam kawah tersebut untuk mencegah penyebaran gas metana yang beracun. Kala itu, para pakar memprediksi kobaran apinya hanya akan berlangsung selama beberapa pekan.
Namun hingga kini, api di Gerbang Neraka terus berkobar tanpa henti. Selang 40 tahun, Presiden Berdymukhamedov ingin memadamkan kobaran api tersebut karena efek negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat lokal.
Dilansir dari nypost, Minggu, 9 Januari 2022, alasan lain di balik pemadaman adalah meningkatkan pemasukan negara. Dengan memadamkan api di Gerbang Neraka, maka cadangan gas alam Turkmenistan tidak akan terbuang percuma dan dapat dijual sebagai komoditas ekspor.
"Kami kehilangan sumber daya alam yang berharga, padahal seharusnya kami bisa meraup profit dari hal tersebut dan menggunakannya untuk kesejahteraan rakyat," tutur Presiden Berdymukhamedov dalam sebuah pidato di televisi.
Ia telah meminta jajaran pemerintah Turkmenistan untuk "mencari sebuah solusi untuk memadamkan api" di Gerbang Neraka tersebut. AFP Photo/Igor Sasin Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News