Jakarta: Sebuah ledakan menghantam kantor pusat Industri Dirgantara Turki (TUSAS) di dekat Ankara pada hari Rabu, 23 Oktober 2024, yang mengakibatkan banyak korban. Pihak berwenang Turki menggambarkan insiden tersebut sebagai serangan teroris dan sedang melakukan penyelidikan.
"Setidaknya enam orang tewas dalam serangan itu, termasuk dua penyerang," kata Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya. Ia juga menyatakan bahwa 14 orang lainnya terluka dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
Serangan itu pertama kali dilaporkan sekitar pukul 3:30 sore waktu setempat (8:30 pagi EST). Serangkaian ledakan dan tembakan terdengar di TUSAS, sebuah perusahaan pertahanan terkemuka Turki. Rekaman langsung yang diterbitkan oleh kantor berita IHA menunjukkan polisi dan tim darurat lainnya dikirim ke tempat kejadian.
TV HaberTurk Turki mengatakan para pekerja berlindung di lokasi.
Yerlikaya menyebut ledakan itu sebagai serangan teror. Berbicara dari tempat kejadian, ia berkata, “Sayangnya, pada pukul 15:26 sore [waktu setempat, 8:25 pagi EST], serangan teroris dilakukan terhadap TUSAS, kebanggaan industri pertahanan nasional dan domestik kita."
"Dua teroris, satu perempuan dan satu laki-laki, telah dinetralisir," katanya, seraya menambahkan bahwa otoritas Turki tengah berupaya menentukan organisasi mana yang berada di balik serangan tersebut.
Seorang jaksa Ankara telah memulai penyelidikan atas serangan tersebut, Kantor Berita resmi Turki, Anadolu, melaporkan.
Anil Sahin, seorang peneliti industri pertahanan yang memiliki banyak koneksi, mengatakan kepada HaberTurk bahwa serangan tersebut dilakukan oleh beberapa pelaku yang tiba di kompleks tersebut dengan sebuah taksi. Rekaman dari IHA menunjukkan sebuah taksi kuning yang rusak parah di lokasi ledakan.
Beberapa gambar yang dimuat oleh media berita Turki menunjukkan sedikitnya dua penyerang, salah satunya seorang perempuan, maju ke dalam kompleks tersebut dengan senapan laras panjang. AFP PHOTO/Adem Altan Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News