Jakarta: Polisi Prancis kembali bentrok dengan pengunjuk rasa Sabtu, 25 Maret 2023 ketika para pegiat berusaha menghentikan pembangunan waduk di barat daya, yang terbaru dari serangkaian kebuntuan kekerasan ketika ketegangan sosial meletus secara nasional.
Adegan kekerasan di Sainte-Soline di Prancis barat terjadi setelah berhari-hari protes keras secara nasional atas reformasi pensiun Presiden Emmanuel Macron yang mendorong pembatalan kunjungan Raja Charles III dari Inggris.
Beberapa pengunjuk rasa dan anggota pasukan keamanan terluka dalam bentrokan di sekitar Sainte-Soline saat para juru kampanye berusaha menghentikan pembangunan waduk untuk industri pertanian.
Sebuah prosesi panjang berangkat pagi, terdiri dari setidaknya 6.000 orang menurut otoritas setempat dan sekitar 25.000 menurut penyelenggara.
"Sementara negara bangkit untuk mempertahankan pensiun, kami secara bersamaan akan berdiri untuk mempertahankan air," kata penyelenggara yang berkumpul di bawah bendera "Bassines non merci" ("Tidak untuk waduk, terima kasih").
Di sekitar lokasi konstruksi, yang dipertahankan oleh polisi, bentrokan keras pecah dengan cepat antara pasukan keamanan dan militan radikal, kata koresponden AFP.
Beberapa proyektil dan bahan peledak rakitan dilemparkan oleh pengunjuk rasa, dengan polisi menanggapi dengan gas air mata dan meriam air.
Dua puluh empat anggota pasukan keamanan terluka, satu sangat serius, kata Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin. Tujuh pengunjuk rasa terluka, satu juga sangat serius. Kedua orang yang terluka parah dievakuasi dengan helikopter.
Meskipun tidak terkait langsung dengan kampanye reformasi anti-pensiun, bentrokan pembangunan waduk telah menambah ketegangan dalam situasi yang semakin menantang bagi pemerintah. AFP PHOTO/Pascal Lachenaud/Thibaud Moritz/Yohan Bonnet