Jakarta: Petugas penyelamat terus berupaya mengevakuasi korban meninggal akibat banjir bandang dan tanah longsor yang disebabkan oleh badai tropis Megi di Filipina.
Hingga Rabu, 13 April 2022, korban meninggal akibat tanah longsor dan banjir di Filipina naik menjadi 80 orang, dengan banyak orang hilang dan dikhawatirkan tewas, kata para pejabat, saat tim penyelamat menggali lebih banyak jenazah dengan tangan kosong dan backhoe di desa-desa yang hancur.
Sebagian besar korban meninggal akibat badai tropis Megi -- yang terkuat melanda kepulauan itu tahun ini -- berada di Provinsi Leyte, di mana serangkaian tanah longsor menghancurkan masyarakat.
Dua puluh enam orang tewas dan sekitar 150 orang hilang di desa pesisir Pilar, yang merupakan bagian dari kotamadya Abuyog, setelah semburan lumpur dan tanah pada Selasa mendorong rumah-rumah ke laut dan mengubur sebagian besar pemukiman.
"Saya harus jujur, kami tidak lagi mengharapkan korban selamat," kata Walikota Abuyog Lemuel Traya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa personel darurat sekarang fokus pada tugas yang sulit untuk mengevakuasi jenazah.
Sekitar 250 orang berada di pusat-pusat evakuasi setelah diselamatkan dengan perahu setelah jalan-jalan terputus oleh tanah longsor. Sejumlah penduduk desa juga dirawat di rumah sakit. AFP PHOTO/Bobbie Alota