Jakarta: Umat Kristiani di seluruh dunia tengah merayakan Natal 2021, 25 Desember 2021. Namun perayaan kali ini tidak semeriah pada tahun-tahun sebelum pandemi covid-19 melanda. Apalagi bagi korban topan Rai Filipina. Mereka merayakan Natal dengan penuh keprihatinan
Seperti terlihat di Alegria, Provinsi Surigao del Norte yang porak-poranda dilanda topan Rai. Umat Katolik menghadiri misa Natal di gereja yang hancur diterjang topan terkuat yang melanda Filipina tahun ini.
Meski dengan keserhanaan dan keterbatasan, mereka tetap merayakan Natal dengan penuh khidmat. Terlihat umat Katolik menghadiri Misa Natal di sebuah gereja yang atapnya terkoyak diterjang topan Rai.
Sebelumnya, Badan Tanggap Bencana Filipina mengatakan Topan Rai telah mengakibatkan sedikitnya 375 orang meninggal dan berdampak kepada hampir 1 juta orang serta memaksa 442.424 penduduk mengungsi.
Perkiraan awal kerugian di sektor pertanian disebut mencapai 118,28 juta peso atau setara Rp33,8 miliar dan Rp64,4 miliar pada infrastruktur.
Pada Kamis, 16 Desember 2021 sore waktu setempat, Topan Rai pertama kali menghantam Pulau Siargao di lepas pantai timur Pulau Mindanao di Filipina selatan.
Topan Rai melanda Filipina selama tiga hari, mengakibatkan banjir dan tanah longsor serta meninggalkan jejak kehancuran di wilayah Filipina tengah dan selatan, termasuk beberapa wilayah di pulau utama Luzon.
Kami masih menilai kerusakannya, tetapi sangat besar. Topan tersebut meratakan seluruh rumah, tidak ada listrik, air, dan makanan," kata Menteri Pertahanan dan Ketua NDRRMC Delfin Lorenzana. AFP PHOTO/Ferdinandh Cabrera Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News