Jakarta: Serangan pisau brutal seorang remaja di sebuah kelas tari dan yoga di Southport, Inggris, Senin, 28 Juli 2024 waktu setempat, menewaskan sedikitnya dua anak dan melukai 11 orang lainnya.
Anak-anak berlumuran darah berlarian sambil berteriak dari kelas tari dan yoga seperti adegan dari film horor untuk melarikan diri dari peristiwa mengerikan tersebut.
"Seorang anak laki-laki berusia 17 tahun ditangkap atas dugaan pembunuhan dan percobaan pembunuhan dalam penusukan di Southport, kota tepi laut dekat Liverpool," kata Polisi Merseyside.
Motifnya tidak jelas, tetapi polisi mengatakan detektif tidak memperlakukan serangan itu sebagai terkait teror.
Sembilan anak terluka — enam di antaranya dalam kondisi kritis — dalam serangan terbaru yang menjadi berita utama di tengah meningkatnya kejahatan pisau baru-baru ini yang telah memicu kecemasan dan menyebabkan seruan bagi pemerintah untuk berbuat lebih banyak untuk menindak senjata tajam.
Dua orang dewasa yang terluka yang mencoba melindungi murid-murid berada dalam kondisi kritis. "Kami yakin orang dewasa yang terluka dengan berani mencoba melindungi anak-anak yang diserang," kata Kepala Polisi Merseyside, Serena Kennedy.
Para saksi mata mendengar jeritan yang mengerikan dan melihat anak-anak berlumuran darah keluar dari tempat usaha yang menyelenggarakan berbagai kegiatan, mulai dari lokakarya kehamilan dan sesi meditasi hingga kamp pelatihan khusus wanita.
"Mereka berada di jalan, berlari dari tempat penitipan anak," kata Bare Varathan, yang memiliki toko di dekat situ. "Mereka ditikam, di sini, di sini, di mana-mana," yang menunjukkan leher, punggung, dan dada.
Perdana Menteri Keir Starmer menyebut serangan itu mengerikan dan sangat mengejutkan.
Raja Charles III menyampaikan belasungkawa, doa, dan simpati terdalamnya bagi mereka yang terkena dampak insiden yang sangat mengerikan itu. AFP PHOTO/Darren Staples Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News