Jakarta: Seorang anggota dewan Ekuador diculik dan dibunuh dalam insiden kekerasan politik terbaru yang mengguncang negara Amerika Selatan itu, hanya beberapa minggu sebelum pemilihan presiden.
"Bolivar Vera dari Duran di Provinsi Guayas, wilayah barat Ekuador, ditemukan tewas pada hari Jumat, 8 September 2023, di daerah hutan, berlumuran darah dan tangan terikat," kata kantor kejaksaan di media sosial.
Vera, dari Partai Sosial Kristen, telah dilaporkan hilang oleh rekan-rekannya di kota pada hari Kamis, 7 September 2023. Vera terpilih menjadi anggota dewan untuk periode 2023-2027.
Pemerintah kota Duran menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan Vera.
Pembunuhannya terjadi setelah pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio pada 9 Agustus lalu, menjelang putaran pertama pemungutan suara dalam pemilihan umum Ekuador.
Seorang walikota, seorang anggota parlemen, dan seorang pemimpin politik lokal juga terbunuh menjelang putaran pemilu terakhir.
Negara ini, yang hingga beberapa tahun lalu merupakan surga damai antara produsen kokain terbesar di dunia – Kolombia dan Peru – baru-baru ini mengalami kekerasan karena menjadi pusat perdagangan narkoba.
Geng-geng saingan yang memiliki hubungan dengan kartel Kolombia dan Meksiko sering terlibat perkelahian di penjara, dengan jumlah kematian lebih dari 430 narapidana sejak tahun 2021, serta sering kali meninggalkan jejak tubuh yang terbakar dan terpotong-potong. AFP PHOTO Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News