Ibu dari pengunjuk rasa remaja Aung Kaung Htet bereaksi dengan peti mati, saat para pelayat mengacungkan salam tiga jari saat pemakamannya di Yangon.
Ibu dari pengunjuk rasa remaja Aung Kaung Htet bereaksi dengan peti mati, saat para pelayat mengacungkan salam tiga jari saat pemakamannya di Yangon.
Dengan bertambahnya korban tersebut, maka total sebanyak 238 orang telah menjadi korban aparat sejak kudeta militer berlangsung pada 1 Februari lalu.
Dengan bertambahnya korban tersebut, maka total sebanyak 238 orang telah menjadi korban aparat sejak kudeta militer berlangsung pada 1 Februari lalu.
Siswa sekolah menengah itu diketahui bernama Aung Kaung Htet (15), dari Kotapraja Thaketa, Yangon. Seorang saksi mata mengatakan tentara dan polisi menyerbu ke lingkungan mereka sekitar pukul 15.00 waktu setempat, ketika pengunjuk rasa, termasuk Aung Kaung Htet, sudah bubar.
Siswa sekolah menengah itu diketahui bernama Aung Kaung Htet (15), dari Kotapraja Thaketa, Yangon. Seorang saksi mata mengatakan tentara dan polisi menyerbu ke lingkungan mereka sekitar pukul 15.00 waktu setempat, ketika pengunjuk rasa, termasuk Aung Kaung Htet, sudah bubar.
Aung Kaung Htet dikenal tetangganya sebagai anak yang sangat aktif. Meski masih berusia 15 tahun, ia telah mengambil bagian dalam setiap protes anti-rezim di daerah itu. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Aung Kaung Htet dikenal tetangganya sebagai anak yang sangat aktif. Meski masih berusia 15 tahun, ia telah mengambil bagian dalam setiap protes anti-rezim di daerah itu. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Isak Tangis Iringi Pemakaman Remaja Korban Militer Myanmar

21 Maret 2021 16:06
Jakarta: Seorang ibu dan siswa sekolah menengah tewas dalam demo anti-junta militer di Myanmar. Dengan bertambahnya korban tersebut, maka total sebanyak 238 orang telah menjadi korban aparat sejak kudeta militer berlangsung pada 1 Februari lalu.

Siswa sekolah menengah itu diketahui bernama Aung Kaung Htet (15), dari Kotapraja Thaketa, Yangon. Seorang saksi mata mengatakan tentara dan polisi menyerbu ke lingkungan mereka sekitar pukul 15.00 waktu setempat, ketika pengunjuk rasa, termasuk Aung Kaung Htet, sudah bubar.

Aung Kaung Htet dikenal tetangganya sebagai anak yang sangat aktif. Meski masih berusia 15 tahun, ia telah mengambil bagian dalam setiap protes anti-rezim di daerah itu. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. AFP Photo/STR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(KHL)

Internasional konflik myanmar Kudeta Myanmar