Jakarta: Presiden Volodymyr Zelensky pada hari Selasa, 20 Desember 2022 waktu setempat, mengunjungi kota garis depan timur Bakhmut, yang sekarang menjadi pusat pertempuran dalam invasi hampir 10 bulan Rusia ke Ukraina.
Zelensky bertemu dengan pejabat militer dan membagikan penghargaan kepada prajurit Ukraina, yang telah menahan gempuran militer Rusia selama berbulan-bulan yang sengit untuk kota tersebut.
Untuk menguasai kota, Rusia diyakini mengandalkan tentara bayaran, wajib militer, dan tentara yang baru dimobilisasi untuk mengirim gelombang serangan terhadap posisi Ukraina.
Peperangan parit yang brutal dan pertempuran artileri di sekitar Bakhmut - dulu dikenal dengan kebun anggur dan tambang garamnya yang besar - telah meratakan sebagian besar kota dan sekitarnya.
"Saya ingin berharap ada cahaya tetapi situasinya sangat sulit sehingga ada cahaya dan kemudian tidak ada cahaya. Yang utama adalah ada cahaya di dalam," kata Zelensky seperti dikutip oleh media pemerintah.
Kunjungan itu dilakukan setelah Vladimir Putin mengatakan bahwa situasi di empat wilayah Ukraina yang diklaim Rusia telah dianeksasi tetapi tidak dikendalikan secara militer sangat sulit.
Putin pada September mengumumkan pencaplokan empat wilayah di timur dan selatan Ukraina setelah proksi Moskow mengadakan referendum di sana, dikecam sebagai tipuan oleh Kyiv dan Barat.
Pasukannya tidak pernah sepenuhnya menguasai wilayah mana pun dan bulan lalu terpaksa mundur dari ibu kota regional wilayah Kherson selatan setelah serangan balasan Ukraina selama berbulan-bulan.
"Situasi di Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia sangat sulit," kata Putin kepada dinas keamanan Rusia pada hari libur profesional mereka. AFP PHOTO/UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News