Jakarta: Pihak berwenang Yunani telah memperingatkan masyarakat tetap tinggal di dalam rumah dan menutup jendela. Perintah itu untuk mengantisipasi dampak buruk kebakaran hebat yang melanda wilayah di pinggiran Athena.
Lebih dari 400 petugas memadamkan kebakaran yang menimbulkan awan besar pada Minggu, 11 Agustus 2024 sore dan menggelapkan langit di atas ibu kota Yunani itu. Sebanyak 10 kelompok pasukan komando hutan yang didukung pesawat pengebom air, helikopter, dan pemadam kebakaran turut mencoba memadamkan api yang ditiup oleh angin kencang berkekuatan hingga 80-90 km per jam itu.
Para relawan bergabung dalam perjuangan di dekat Desa Varnava, sekitar 35 kilometer dari utara Athena. “Pasukan pemadam terus diperkuat, tetapi mereka menghadapi api yang dalam banyak kasus melebihi 25 meter (tingginya),” kata juru bicara pasukan pemadam, Vassileios Vathrakogiannis, dilansir dari Guardian, kemarin.
Meskipun satu kebakaran di Attica barat telah dapat dikendalikan, kebakaran kedua di timur laut Athena belum dapat diatasi. Kobaran api dilaporkan melaju ke arah timur karena upaya pesawat yang menjatuhkan air terhalang oleh angin kencang.
Setidaknya 10 komunitas di sekitar Varnava telah dievakuasi. Beberapa orang berjuang untuk menyelamatkan rumah mereka dengan mencoba memadamkan api. Pihak berwenang memerintahkan penduduk kota bersejarah Marathon, 40 kilometer di sebelah timur Athena, untuk mengungsi menuju kota pantai Nea Makri.
Sebanyak delapan orang dilarikan ke rumah sakit karena masalah saluran pernapasan. Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mempersingkat liburannya dan kembali ke Athena pada Minggu malam untuk menangani krisis ini.
Suhu yang belum pernah terjadi sebelumnya, sebagai rekor suhu terpanas pada Juni dan Juli setelah musim dingin terhangat yang pernah terjadi, telah mengubah wilayah Yunani menjadi tempat yang mudah terbakar. Suhu di Yunani diperkirakan mencapai puncaknya pada 39 derajat celsius, kemarin.
Untuk pertama kalinya pada musim panas ini, Yunani mengalami gelombang panas selama seminggu sebelum pertengahan Juni. Setidaknya 10 wisatawan, termasuk ahli gizi asal Inggris dan presenter TV Michael Mosley, dilaporkan meninggal pada awal musim panas karena kelelahan. Mosley diyakini meninggal hanya 2 jam setelah dia berjalan kaki dari pantai di pulau terpencil Symi dalam suhu mencapai 40 derajat celsius. Dok. Media Indonesia/Fer/I-2
Foto: AFP PHOTO/Angelos Tzortzinis/Aris Oikonomou Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News