Jakarta: Lebih dari 300 warga Ukraina dievakuasi dari Kota Mariupol yang porak poranda akibat perang pada hari Rabu, 4 Mei 2022 waktu setempat, ketika Presiden Volodymyr Zelensky meminta PBB untuk membantu menyelamatkan sisa warga yang terperangkap di bawah pabrik baja raksasa Azovstal.
Dalam pidatonya Zelensky mengatakan sebanyak 344 orang dievakuasi dari Mariupol dan daerah sekitarnya dan menuju barat laut ke kota Zaporizhzhia, yang masih dikendalikan oleh Kyiv.
Namun pada hari sebelumnya, dia juga memohon kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk membantu menyelamatkan mereka yang terluka yang masih berlindung di pabrik baja raksasa Azovstal.
"Nyawa orang-orang yang tinggal di sana dalam bahaya," kata Zelensky kepada Guterres melalui telepon.
Dalam sebuah pernyataan, Palang Merah mengatakan lega karena lebih banyak nyawa telah diselamatkan dan menyerukan upaya baru untuk melanjutkan evakuasi dari wilayah tersebut mengingat penderitaan besar warga sipil."
Sementara itu, pertempuran sengit dengan pasukan Rusia terus berkecamuk di pabrik Azovstal, tempat tentara Ukraina bersembunyi selama berminggu-minggu.
Moskow, yang membantah telah terjadi penyerbuan ke pabrik, mengatakan pasukannya akan menghentikan tembakan di pabrik itu untuk membuka koridor kemanusiaan bagi warga sipil selama tiga hari mulai Kamis, 5 Mei 2022.
"Angkatan bersenjata Rusia dari pukul 8 pagi hingga 6 sore (0500 GMT hingga 1500 GMT) pada 5, 6 dan 7 Mei akan membuka koridor kemanusiaan dari wilayah pabrik metalurgi Azovstal untuk mengevakuasi warga sipil," kata kementerian pertahanan, Rabu.
"Warga sipil yang berlindung di pabrik akan diizinkan melakukan perjalanan ke Rusia atau wilayah yang dikuasai Kyiv," tambah pernyataan itu.
Dalam percakapannya dengan Guterres, Zelensky mengatakan bahwa evakuasi minggu ini menunjukkan kepada dunia bahwa organisasi internasional bisa efektif.
Dia menyatakan harapan untuk kelanjutan yang sukses dari operasi evakuasi yang sedang berlangsung. AFP PHOTO/Dimitar Dilkoff