MEDIA pemerintah Korea Utara (Korut), KCNA, mengonfirmasi bahwa Korut melakukan uji coba rudal jelajah jarak jauh yang ditingkatkan dan hulu ledak peluru kendali taktis minggu ini, ketika pemimpin Kim Jong-un mengunjungi pabrik amunisi yang memproduksi sistem senjata utama.
Ketegangan telah membara atas enam uji coba senjata Korut pada 2022, di antara jumlah peluncuran rudal terbesar yang telah dilakukan dalam sebulan, yang memicu kecaman dan dorongan sanksi baru dari Amerika Serikat.
“Pembaruan untuk sistem rudal jelajah jarak jauh diuji pada Selasa (25/1) dan tes lain diadakan untuk mengonfi rmasi kekuatan hulu ledak konvensional untuk rudal berpemandu taktis permukaan ke permukaan pada Kamis (27/1),” kata KCNA, Jumat, 28 Januari 2022.
Kim tidak menghadiri tes, tetapi selama kunjungan ke pabrik amunisi, dia memuji kemajuan yang melonjak dalam memproduksi senjata utama untuk mengimplementasikan keputusan Partai Buruh yang berkuasa yang dibuat pada pertemuan bulan lalu, kata laporan terpisah.
“Pabrik memegang posisi dan tugas yang sangat penting dalam memodernisasi angkatan bersenjata negara dan mewujudkan strategi pengembangan pertahanan nasional,” kata Kim.
Sekretaris Pers Departemen Pertahanan AS John Kirby mengutuk peluncuran terbaru itu dan meminta Pyongyang untuk menghentikan provokasi tersebut.
Uni Eropa juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan uji coba itu merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional dan regional serta merusak upaya untuk melanjutkan dialog dan membantu rakyat negara itu.
Yang Moo-jin, seorang profesor di Uni versitas Studi Korea Utara di Seoul, mengatakan pabrik itu mungkin terkait dengan rudal jarak jauh, mengutip referensi KCNA untuk sistem senjata utama.
"Rangkaian tes yang sedang berlangsung harus ditujukan untuk menyoroti persenjataan rudal Korut yang semakin beragam dan pada dasarnya melakukan unjuk kekuatan melawan Amerika Serikat,” katanya. AFP PHOTO/KCNA via KNS Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News