Jakarta: Badai Tropis Trami menerjang daratan di wilayah timur laut pulau utama Luzon, Filipina Rabu, 23 Oktober 2024, mengakibatkan sedikitnya 14 orang tewas dan memaksa ribuan orang untuk mengungsi.
Badai kembali menerjang pada Kamis pagi, memaksa sekolah dan kantor pemerintah tutup untuk hari kedua berturut-turut karena badan-badan penanggulangan bencana bersiap menghadapi lebih banyak hujan dan banjir.
Hujan deras telah mengubah jalan-jalan menjadi sungai, menenggelamkan seluruh desa, dan mengubur beberapa kendaraan dalam sedimen vulkanik yang dilepaskan oleh hujan deras.
"Trami, dengan kecepatan angin maksimum 95 kpj (59 mph) dan hembusan hingga 160 kpj, bergerak ke arah barat melintasi Provinsi Isabela menuju Laut Cina Selatan," kata badan cuaca negara bagian dalam buletin cuaca pukul 8 pagi (0000 GMT).
Peringatan itu menyebutkan hujan lebat hingga lebat, banjir, tanah longsor, dan gelombang badai di beberapa provinsi utara.
Badai yang dikenal secara lokal sebagai Kristine itu telah menewaskan sedikitnya 14 orang saat bergerak menuju Filipina, termasuk 12 orang di kota Bicol, Naga bagian tengah, kata para pejabat pada hari Rabu.
Ribuan penduduk telah mengungsi dari rumah mereka di wilayah Bicol bagian tengah saat banjir mencapai ketinggian atap rumah-rumah bungalow.
Bank sentral membatalkan perdagangan valuta asing dan operasi moneter.
Filipina biasanya mencatat rata-rata 20 badai tropis setiap tahunnya, yang sering kali mengakibatkan hujan lebat, angin kencang, dan tanah longsor yang mematikan. AFP PHOTO/Philippine Coast Guard (PCG) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News