Jakarta: Lima migran, termasuk seorang anak perempuan berusia tujuh tahun, tewas pada hari Selasa, 23 April 2024 saat mencoba menyeberangi Selat Inggris dari Perancis ke Inggris.
Pemerintah Inggris telah menjadikan rencana Rwanda, yang berhasil menyelesaikan rintangan terakhir di parlemen pada hari Senin dan mendapat kritik internasional, sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mencegah migran melakukan penyeberangan laut yang berbahaya dan menghindari tragedi semacam itu.
Tragedi terbaru di laut di lepas pantai kota Wimereux di Prancis utara menambah jumlah migran yang meninggal sepanjang tahun ini menjadi 15 orang saat mencoba mencapai pantai Inggris, menurut penghitungan AFP.
Jumlah tersebut sudah lebih banyak dari 12 migran yang terbunuh sepanjang tahun lalu saat melakukan penyeberangan untuk mencari masa depan yang lebih baik di Inggris, menurut angka resmi.
Seorang anak perempuan berusia tujuh tahun, tiga pria dan seorang wanita tewas pada hari Selasa dalam kecelakaan terbaru di Wimereux, kata pejabat pemerintah setempat Jacques Billant.
Kapal yang membawa 112 orang, termasuk warga Suriah dan Irak, berangkat sebelum fajar namun mesinnya berhenti hanya beberapa ratus meter dari pantai dan beberapa orang terjatuh ke dalam air laut yang dingin, katanya.
Layanan penyelamatan bergegas memberikan bantuan, namun gagal menyadarkan lima orang yang terkapar di pasir, kata Billant.
Sekitar 50 migran diselamatkan dan dibawa ke kota resor terdekat, Boulogne-sur-Mer. AFP PHOTO/Bernard Barron Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News